Kanada Perkuat Tuduhan AS Terhadap TikTok

FTNews - Melalui Direktur Canada’s Security Intelligence Service (CSIS), David Vigneault, Kanada perkuat tuduhan Amerika Serikat (AS) terhadap media sosial TikTok. Ia mewanti-wanti masyarakat Kanada yang menggunakan media sosial tersebut untuk berhenti memakainya.

Dalam sebuah wawancaranya bersama CBC News asal Kanada ini, ia membenarkan bahwa Pemerintah China mengambil data-data para pengguna TikTok. “Jawaban saya sebagai CSIS adalah sangatlah jelas. Strategi Pemerintahan China dapat mengambil informasi pribadi dari siapapun di dunia,” ungkapnya dalam sebuah interview bersama CBC, Sabtu (18/5).

Sebelumnya, Pemerintahan AS menuduh TikTok, beserta perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, melakukan hal yang sama. Mereka curiga bahwa perusahaan induk TikTok tersebut bekerja sama dengan Partai Komunis China untuk mengumpulkan informasi pribadi penggunanya.

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

Alhasil, kini ByteDance memiliki waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual media sosial besutannya tersebut kepada perusahaan lain. Jika tidak, maka TikTok akan dilarang untuk beredar di seluruh Amerika Serikat.

Tidak Membenarkan Tuduhan Tersebut

Ilustrasi pelarangan peredaran TikTok di AS. Foto: TechCrunch

Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan

Sebelumnya, TikTok sudah pernah meluruskan bahwa mereka tidak pernah memberikan data pribadi penggunanya kepada Pemerintahan China. Mereka sudah membantah tuduhan tersebut semenjak AS pertamakalinya menuduh mereka.

Kali ini, mereka harus melakukan hal yang serupa lagi setelah Kanada mengungkit tuduhan AS terhadap TikTok kembali. “Pernyataan ini tidak didukung oleh bukti. Dan faktanya, TikTok tidak pernah membagikan data pengguna Kanada kepada pemerintah China. Dan kami juga tidak akan melakukannya jika diminta,” ujar juru bicara TikTok, mengutip dari Reuters.

Pada bulan September lalu, Pemerintah Kanada memerintahkan peninjauan keamanan nasional terkait dengan media sosial asal Singapura ini. Hal ini berbarengan dengan upaya TikTok yang memperluas bisnis dalam aplikasi mereka di Kanada.

Salah satu orang yang berpartisipasi dalam peninjauan tersebut adalah tak lain lagi Vigneault.“Kami akan terus berhubungan dengan Pemerintah Kanada. Dan menyambut baik kesempatan bertemu dengan CSIS untuk membahas bagaimana kami melindungi privasi dan keamanan warga Kanada,” ujarnya.