Kapan Hari Asyura? Nabi Muhammad Anjurkan Umatnya untuk Berpuasa
Sosial Budaya

Hari Asyura merupakan salah satu hari yang penting dalam agama Islam. Asyura merupakan hari ke-10 pada bulan Muharam dalam penanggalan Islam/Hijriah.
Kata "asyura" sendiri berarti kesepuluh. Hari Asyura juga sangat identik di kalangan Sunni dan Syi'ah sebagai hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad SAW pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680 M).
Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani, dan meminta umatnya untuk pula berpuasa.
Baca Juga: Benarkah Puasa Hari Ini Asyura Merupakan Tradisi Yahudi Yom Kippur?
Kapan Hari Asyura 2025?
Hari Aysura (tertanda merah). (kemenag.go.id)
Hari ini, Jumat, 4 Juli 2025, bertepatan dengan tanggal 8 Muharam 1447 H. Berarti 10 Muharam atau Hari Asyura jatuh pada Minggu, tanggal 6 Juli 2025.
Baca Juga: Kapan Hari Asyura? Berikut Perhitungannya dalam Kalender Hijriah
Dalam kalender hijriah, Hari Asyura atau 10 Muharam sudah dimulai sejak Sabtu malam, 9 Juli 2025 selepas magrib. Hal itu karena dimulainya hari dalam kalender hijrian dimulai sejak magrib, berbeda dengan kelender masehi yang dimulai pulul 00.00.
Sementara, Muhammadiyah melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) menetapkan Hari Asyura 2025 jatuh lebih awal, yaitu pada Sabtu 5 Juli 2025. Perbedaan tersebut disebabkan perbedaan metode penentuan awal bulan Hijriah.
Sementara itu, puasa Asyura dapat dijalankan dua hari. Pertama puasa tasu’ah (9 Muharam) atau satu hari sebelum 10 Muharam, kemudian pada hari Asyura (10 Muharam).
Sejarah Asyura
Ilustrasi. (Meta AI)
Pada masa pra-Islam, Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut Asyura.
Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.
Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharam) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka.
Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.
Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Paskah Yahudi atau dalam tradisi Yahudi disebut sebagai hari Yom Kippur. Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu.
Orang-orang Yahudi menyebut tanggal tersebut sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai rasa syukur, umat Yahudi melaksanakan puasa pada hari tersebut.
Namun demikian, bukan berarti puasa hari Asyura merupakan tradisi Yahudi. Nabi Muhammad sama sekali tidak mengikuti tradisi Yahudi, sebab sebelum bertemu dengan orang-orang Yahudi Madinah pun beliau telah melakukan puasa Asyura.