Kapan Hasil Penyidikan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta Dirilis? Ini Kata Polisi
Metropolitan

Hampir satu bulan sudah kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta disidik. Publik pun menanti hasil penyidikan kepolisian.
Terkait ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa pihak kepolisian segera mengungkap hasil penyidikan perkara tersebut.
Baca Juga: Kasus Judol Yang Melibatkan Pegawai Komdigi, Sebanyak 22 Ditetapkan Sebagai Tersangka
"Dalam waktu dekat, itu akan dirilis oleh penyidik. Saat ini, penyidik terus melakukan pendalaman," kata Ade Ary kepada awak media, Senin (15/9/2025).
Ade Ary mengungkapkan bahwa penyidik masih melakukan pendalaman. Yakni dengan mencocokkan keterangan para tersangka.
"Tersangka dengan barang bukti, tersangka dengan TKP (tempat kejadian perkara), saksi dengan TKP, semuanya dicocokkan, sehingga ceritanya menjadi utuh," bebernya.
Baca Juga: Polda Metro Kerahkan 25 Relawan Berikan Trauma Healing Korban Gempa Cianjur
15 Orang Ditangkap
Empat pelaku yang diduga menjadi otak penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [Instagram]\Diketahui, polisi telah meringkus 15 orang terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta.
"Ada 15 orang yang sudah ditangkap. Sebanyak enam orang oleh Sub Direktorat Reserse Mobile (Subdit Resmob). Sisanya oleh Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras)," kata Ade Ary pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Empat aktor utama penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta yang jasadnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat, pada 21 Agustus 2025 itu, yakni C, DH alias Dwi Hartono, YJ dan AA. Mereka ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda-beda.
Pelaku berinisial DH, YJ dan AA ditangkap pada 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB, di daerah Solo, Jawa Tengah.
Sedangkan C ditangkap di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pukul 15.30 WIB pada 24 Agustus 2025.
Keterlibatan Oknum Tentara
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi. [Dok. Polri]Selain 15 orang tersangka yang diamankan kepolisian, seorang oknum TNI (Kopda FH) juga telah diamankan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).
Kopda FH disebut berperan sebagai perantara penjemputan paksa terhadap korban.
"Peran yang bersangkutan sebagai perantara untuk mencari orang guna menjemput paksa," kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (12/9).