KASAD Soroti Perusakan Jembatan Bailey di Aceh: Kasihan Masyarakat
Perusakan Jembatan Bailey
KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyoroti adanya perusakan jembatan Bailey. [Ist]Namun di tengah upaya percepatan tersebut, KASAD mengungkapkan keprihatinannya atas adanya tindakan perusakan terhadap sejumlah jembatan Bailey di Aceh yang telah dibangun oleh TNI AD.
Ia menilai tindakan tersebut sangat merugikan masyarakat, terutama warga yang masih bergantung pada akses jembatan untuk mendapatkan bantuan dan menjalani aktivitas sehari-hari.
“Dalam kondisi seperti ini masih ada kelompok-kelompok yang justru mengorbankan masyarakat. Kalau kita tidak kompak, ini akan membuat kita berat dalam bekerja. Kasihan masyarakat (sudah jadi) korban,” tegas Kasad.
Kasad menekankan bahwa jembatan Bailey merupakan sarana vital dalam fase tanggap darurat, sehingga perusakan terhadap fasilitas tersebut justru memperlambat pemulihan dan memperpanjang penderitaan warga terdampak.
Untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan, TNI AD terus mengirimkan bantuan logistik, material jembatan, serta perlengkapan pendukung lainnya melalui berbagai sarana angkut yang tersedia.
Langkah ini dilakukan agar prajurit di lapangan dapat tetap bekerja secara optimal meski menghadapi tantangan medan dan cuaca.
Selain pembangunan jembatan, TNI AD juga terlibat dalam pembangunan hunian sementara, penyediaan air bersih melalui pembuatan sumur bor, serta berbagai kegiatan pendukung lain bagi warga terdampak bencana.
Hingga saat ini, sebanyak 12 jembatan Bailey telah berhasil diselesaikan, sementara dua jembatan lainnya ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Kasad berharap seluruh pihak turut memberikan pemahaman kepada masyarakat agar fasilitas yang telah dibangun bersama dapat dijaga.
Menurutnya, dukungan dan kekompakan semua elemen menjadi kunci agar penanganan bencana berjalan lebih cepat, efektif, dan benar-benar meringankan beban masyarakat yang tengah berjuang bangkit dari dampak bencana.