Kasus Indra Kenz, Bareskrim Dalami Lonjakan Transaksi Koin Kripto
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Warganet menyebutkan informasi soal lonjakan transaksi pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu. Transaksi itu diduga terkait tersangka afiliator binary option, Indra Kesuma alias Indra Kenz.
Menanggapi informasi tersebut, Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Chandra Sukma Kumara menyebut, pihaknya akan mendalami semua informasi terkait kasus penipuan berkedok binary option atau Binomo.
"Semua informasi terkait perkara yang sedang kita tangani akan kita dalami," kata Chandra saat dihubungi, Kamis (24/3).
Baca Juga: KPK Panggil Kembali Petinggi PT Waskita Karya
Afiliator binary option diduga masih menyembunyikan asetnya dalam bentuk kripto. Dugaan itu muncul setelah akun Twitter bernama @anvie membeberkan adanya lonjakan tajam pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu.
Meskipun tak menyebutkan secara gamblang nama pemilik koin tersebut, ia mencoba membeberkan fakta menarik yang mungkin berkaitan dengan afiliator binary option yang sedang memiliki masalah hukum.
Menurutnya, hal seperti ini tidak wajar bagi seseorang yang sudah lama terjun di dunia trading. Pasalnya, koin tersebut tak menunjukkan perkembangan selama beberapa hari.
Baca Juga: Pria Tewas Terlindas Kereta Diduga Bunuh Diri di Depok
Ada 3 transaksi Akun @anvie, yang menunjukkan adanya tiga transaksi yang terlibat dengan Kripto X tersebut. Dari tiga alamat tersebut, ditemukan bahwa ada aset dengan nominal fantastis yang dipegang oleh ketiganya.
Tiga Aset Kripto
"Alamat 1: memiliki 763 aset senilai $5,458,875 USD atau setara dengan Rp78 miliar dg kurs dolar saat ini," tulisnya.
Kemudian alamat 2 memiliki aset 241 + 17 (NFT) senilai $3,701,593 USD atau setara dengan Rp53 miliar. Dan alamat 3 memiliki aset digital dengan nilai $8,677,694 USD atau setara dengan Rp124 miliar.
Tak menyebutkan namanya, namun pemaparan akun @anvie mengarah ke aset kripto milik Indra Kenz yang sebelumnya disebutkan mencapai Rp78 miliar. Anvie pun membandingkan portfolio wallet milik tersangka yang ditunjukkan pada Desember 2021. Dari situ ditemukan koneksi yang melibatkan Binance dan Indodax.
"Sebagai tambahan, saya menemukan juga kutipan dari salah satu media online terkemuka yang pernah menyebutkan nilai portfolio tersangka sebesar Rp 73,9M, dilihat dari sini maka alamat 1 paling dekat dengan nilai 78M (nilai mungkin naik turun berdasarkan kurs)," tulis Anvie.
Ulasan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari netizen yang pernah melakukan tangkapan layar penghasilan Indra Kenz di Indodax. Dalam screen shot tersebut, Indra Kenz memiliki nilai aset mencapai Rp38 triliun dari transaksi kripto.
"Min, saya pernah screenshoot storynya indrakenz waktu bulan Februari 2021, doi lagi story tentang crypto + aset aset apa aja yg dia pegang, dia tunjukin di platfom Idx ke followersnya, ga sengaja saya ss keliatan saldonya dia, liat sendiri saldonya ada berapa," tulis akun @lukkmanulhakim2.