Kasus Kanker Akan Meningkat 77 Persen di Tahun 2050

FTNews – World Health Organization mengeluarkan sebuah press release terkait akan meningkatnya kasus kanker di dunia. Mereka telah melakukan penelitian bersama Agency for Research on Cancer (IARC).

Mereka telah melakukan survei di 115 negara dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara belum siap dalam menghadapi kanker.

WHO mengatakan bahwa sebagian besar negara ini belum siap dalam biaya pelayanan prioritas kanker dan perawatan paliatif.

Berdasarkan penelitian ini, di tahun 2022 terdapat tiga tipe kanker yang banyak menyerang manusia. Yaitu kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker kolorektal.

Tercatat sebanyak 2,5 juta atau 12,4 persen dari kasus kanker merupakan kanker paru-paru. Sejauh ini, kanker paru-paru adalah penyebab kematian yang tertinggi yang memakan 1,8 juta nyawa atau 18,7 persen dari totalnya.

Pita-pita berwarna yang mewakilkan jenis kanker di setiap warnanya. Foto: canva

Untuk kanker payudara, terdapat kesenjangan yang sangat mencolok berdasarkan Human Development Index atau Indeks Perkembangan Manusia (IPM). Negara-negara yang memiliki IPM yang sangat tinggi, satu dari 12 wanitanya terdiagnosis kanker payudara dan sebanyak 1 dari 71 meninggal karena hal ini. 

Sebaliknya, di negara IPM rendah hanya terdapat satu dari 27 wanita yang terkena kanker payudara. Namun, sebanyak satu dari 48 wanita yang terdiagnosis kanker payudara meninggal dunia.

“Wanita di negara dengan IPM rendah memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk terdiagnosis kanker payudara dibandingkan perempuan dari pada negara dengan IPM tinggi,” jelas Dr Isabelle Soerjomataram, Wakil Kepala Surveilans Kanker Cabang di IARC.

“Namun mereka memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi akibat penyakit ini karena diagnosis yang terlambat dan akses terhadap pengobatan berkualitas yang tidak memadai,” lanjutnya.

Di tahun 2050 nanti, WHO memproyeksikan adanya kenaikan kasus kanker ini sebanyak 35 juta kasus, 77 persen lebih banyak dari kasus di tahun 2022. Hal ini karena semakin banyak manusia yang terekspos dengan tembakau, alkohol, dan obesitas menjadi faktor utama terjadinya hal ini.

Artikel Terkait