Kasus Terus Naik, Ini Cara Membedakan Flu dan Covid-19!

FTNews, Jakarta – Kembali naiknya kasus positif Covid-19 membuat masyarakat harus waspada. Termasuk membedakan antara terkena flu dan Covid-19, sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan penanganan tepat.

Apalagi virus Covid-19 terus bermutasi dan memunculkan varian baru, seperti EG.5.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, cara membedakannya sama seperti sebelumnya.

Gejala yang muncul pada Covid-19 antara lain demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, kelelahan, kehilangan kemampuan indera penciuman (anosmia) dan indera pengecapan (ageusia). Lalu badan dan otot pegal, sakit kepala, hidung berlendir dan sesak nafas.

“Pada anak Covid-19 sering mengeluhkan gejala saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sembelit,” katanya kepada FTNews, di Jakarta, Minggu (17/12).

Sedangkan flu dan pilek memiliki gejala hidung tersumbat, demam, menggigil, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, lemas, nyeri otot hingga tidak nafsu makan. Gejala-gejala tersebut muncul 2-3 hari setelah terinfeksi virus influenza dan mereda kurun waktu 1 minggu.

“Yang membedakan dengan Covid adalah anosmia dan ageusia,” imbuhnya.

Ia pun mengimbau perlunya memperketat prokes atas kesadaran masing-masing. Pemerintah pun hanya mengimbau.

Mayoritas OTG

Ngabila menjelaskan, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta minggu ini sekitar 200 per hari. Namun lanjutnya, kondisi masih sangat terkendali. Pemakaian tempat tidur sekitar 5 persen dari total tempat tidur yang disediakan.

“Atau sekitar 50-60 pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit. Atau 10 persen dari kasus aktif positif di Jakarta,” ungkapnya.

Sebanyak 90 persen kasus positif adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Isoman 3-5 hari di rumah akan sembuh.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun mengimbau masyarakat untuk kembali menerima vaksin penguat (booster) selagi gratis.

BACA JUGA:   Kasus Covid-19 di Australia Terus Meningkat

“Jumlah vaksinnya banyak di Jakarta, ada 16.000 dosis dan di Indonesia jumlahnya cukup banyak dan cukup,” ucapnya.

Rata-rata penyuntikan vaksinasi dosis 4 di Jakarta 200 dosis per hari. Merek vaksin yang tersedia INACAV dan INDOVAC. Vaksin buatan dalam negeri. Halal sertifikasi Majelis Ulama Indonesia. Sangat aman dan berkualitas.

Artikel Terkait