FT News – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan rel kereta api (KA) di Jalan Elang, Kecamatan Medan Tembung, Kamis (5/9/2024).
Seorang wanita bernama Dodo Boru Panjaitan (40) tertabrak kereta api di perlintasan rel KA tersebut. Kejadian ini mengakibatkan wanita tersebut tewas mengenaskan.
Rio salah seorang warga mengatakan sebelum kejadian korban tampam sedang membakar kabel listrik dekat perlintasan rel KA.
Di saat bersamaan korban melihat temannya di seberang rel, lalu dia hendak meminta rokok.
“Saat akan menyeberang, tiba-tiba kereta ali dari Medan hendak menuju Kualanamu melintas dan langsung menabrak korban hingga terpental beberapa meter,” ujarnya.
Brakkk… saat itu juga korban tewas di tempat dengan kondisi mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Rio mengatakan warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung mengerumuni lokasi, lalu menutupi tubuh korban dengan menggunakan terpal.
Tak lama berselang, warga lainnya melaporkan kejadian itu ke keluarga korban dan diteruskan ke Polsek Medan Tembung.
Polisi pun tiba di lokasi, dibantu warga kemudian mengevakuasi jenazah korban ke rumah keluarganya tak jauh dari lokasi guna disemayamkan dan selanjutnya dimakamkan.
“Korban itu anak yatim piatu. Baru-baru ini abang korban datang ke Medan untuk menjemput Dodo dan akan membawanya ke Riau. Rencananya dalam minggu ini mereka berangkat. Namun dengan kejadian naas ini rencana keberangkatan itu tidak jadi,” kata Nunut P Rajagukguk, warga sekitar.
Korban Sosok Baik
Ia menambahkan, semasa hidupnya korban dikenal baik dan ramah kepada orang. Jika korban melihat orang yang dikenalnya, pasti dia yang pertama kali menegurnya.
“Korban selama ini kerja serabutan, kadang berjaga di perlintasan kereta api Jalan Padang. Jika ada pengendara sepedamotor yang berbaik hati memberika uang, dia menerimanya tanpa meminta. Kadang juga dia kerja mencari botot. Almarhum semasa hidupnya bergaul,” pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora mengatakan jika Tim Inafis Polrestabes Medan tadi sudah ke rumah duka guna melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.
“Pihak keluarga tadi bermohon ke kita (polisi) supaya jenazah korban tidak dibawa ke rumah sakit untuk visum. Tadi pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan di kemudian hari,” terang Kanit.
