Kejam! Israel Bunuh Hassan Eslaih, Jurnalis Palestina yang Masih Dirawat di Rumah Sakit
Nasional

Kekejaman Israel terus berlanjut. Selain membantai anak-anak tak berdosa, terkini, tepatnya Selasa (13/5/2025) pagi, tentara Israel juga membunuh Hassan Eslaih.
Hasan Eslaih merupakan seorang jurnalis Palestina yang dibunuh saat mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan.
Dalam sebuah laporan, Kantor Media Pemerintah yang berpusat di Gaza berduka atas kematian jurnalis, Hassan Eslaih.
Baca Juga: Saat Merkava ‘Tank Terkuat di Dunia’ Tak Mampu Lindungi Tentara Israel: Apakah Cuma Mitos?
Pihaknya mengklaim bahwa Eslaih dibunuh saat menerima perawatan medis di rumah sakit setelah ia baru saja selamat dari upaya pembunuhan sebelumnya.
Pembunuhan Eslaih ini menambah data jumlah jurnalis Palestina yang dibunuh Israel sejak dimulainya genosida di Gaza pada Oktober 2023 menjadi 215 jurnalis.
Pernyataan tersebut mendesak Federasi Jurnalis Internasional, Persatuan Jurnalis Arab, dan semua organisasi pers di seluruh dunia untuk mengadilinya di pengadilan internasional.
Baca Juga: Israel Mengebom Jurnalis Palestina yang Diklaim ‘Terkait’ dengan Hamas
Dilansir Anadolu, Kementerian Kesehatan Palestina mengutuk kejahatan Israel yang mengebom rumah sakit Nasser di Khan Younis dan menewaskan dua orang yang sedang menerima perawatan medis.
Selain itu, pada Senin malam sebelumnya, tentara Israel juga melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, setelah jeda sementara sehingga kelompok Palestina Hamas dapat membebaskan tentara Amerika Israel Edan Alexander.
Hingga kini, hampir 52.900 warga Palestina telah tewas di jalur Gaza dalam serangan Israel sejak Oktober 2023 di mana sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional pun telah mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Sementara itu, Israel sendiri juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah Gaza.