Selama 2025, 16 Tentara Israel Akhiri Hidupnya dengan Bunuh Diri: Alasannya Bikin Melongo
Nasional

Di tengah kekejaman yang terus dipertontonkan tentara Israel ke warga Palestina di Gaza, sebuah kabar mengejutkan hadir ke tengah publik.
Sebuah data kembali mengungkap tingginya angka bunuh diri di kalangan tentara Israel.
Investigasi militer Israel bahkan menemukan bahwa mayoritas kasus bunuh diri di kalangan tentara mereka terkait dengan trauma dan kondisi ekstrem yang dialami selama perang di Jalur Gaza.
Baca Juga: Selebgram Jaksel Bunuh Diri Sambil Live Di Instagram
Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN, pada Minggu (3/8/2025), 16 tentara telah mengakhiri hidup mereka sejak awal tahun 2025.
Setiap kasus bunuh diri diselidiki, termasuk analisis surat perpisahan dan wawancara dengan orang-orang terdekat para tentara.
Baca Juga: Pengebom di Polsek Astana Anyar Diduga Masuk Kelompok JAD
Traumatis di Medan Perang
Ilustrasi tentara Israel alami traumatis di Gaza. [Instagram]
Hasil temuan menunjukkan bahwa sebagian besar kasus bunuh diri berasal dari paparan pertempuran yang berkepanjangan, pengalaman traumatis di medan perang, dan tekanan psikologis akibat kehilangan rekan.
"Sebagian besar kasus bunuh diri ini adalah akibat dari realitas kompleks yang diciptakan oleh perang di Gaza. Perang memiliki konsekuensi," kata seorang pejabat senior militer Israel kepada KAN, seperti dilansir Anadolu.
Laporan tentang ribuan tentara Israel alami gangguan psikologis menjadi sorotan.
Terlebih ada angka yang menunjukkan kenaikan kasus bunuh diri tentara Israel setiap tahunnya.
Setiap Tahun Angka Bunuh Diri Tentara Israel Terus Meningkat
Ilustrasi Tentara Israel alami traumatis di Gaza. [Instagram]
Menurut KAN, 17 tentara Israel bunuh diri pada tahun 2023, dan 21 pada tahun 2024.
Sejak perang dimulai, hampir 3.770 tentara telah didiagnosis menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD), kata lembaga penyiaran itu.
Dari sekitar 19.000 tentara yang terluka selama perang, hampir 10.000 menerima perawatan psikologis di bawah unit rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel.
Mengabaikan seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal ke Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 60.400 warga Palestina, di mana sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional.