Saat Merkava ‘Tank Terkuat di Dunia’ Tak Mampu Lindungi Tentara Israel: Apakah Cuma Mitos?

Merkava yang diklaim sebagai 'Tank Terkuat di Dunia' ternyata tak mampu melindungi tentara Israel di Gaza.

Media harian berbahasa Ibrani Maariv melaporkan tiga tentara Israel yang tewas di Gaza utara tengah berada di dalam sebuah tank Merkava Mark 4.

Ketiganya tewas saat terjadi bentrokan dengan pasukan perlawanan Palestina di Jabalia pada Senin, (14/7/2025) kemarin.

Baca Juga: Genosida di Gaza Kian Brutal, Jerman Malah Tak Bergeming: Tetap Ekspor Senjata ke Israel

Koresponden militer surat kabar tersebut, Avi Ashkenazi, membenarkan kematian tiga tentara itu terjadi di dalam apa yang dianggap sebagai “tank terbaik dan terkuat di dunia dalam hal perlindungan.”

Belum Dipastikan Terkena Rudal atau Alat Peledak

Ilustrasi Merkava Mark 4 yang diklaim sebagai 'Tank Terkuat di Dunia'. [Instagram]

Baca Juga: Dunia Kecam UU Israel yang Melarang UNRWA Beroperasi

Ashkenazi menambahkan, tentara Israel belum dapat memastikan apakah tank tersebut terkena rudal anti-tank atau alat peledak yang diletakkan di bawahnya.

Sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, menyatakan melalui saluran Telegram mereka bahwa ketiganya tewas setelah “pasukan perlawanan menargetkan tank mereka selama pertempuran di Jalur Gaza.”

Dilansir Xinhua, Minggu (15/7/2025), militer Israel mengidentifikasi para tentara tersebut sebagai Sersan Staf Shoham Menahem (21), Sersan Shlomo Yakir Shrem (20), dan Sersan Yuliy Faktor (19), semuanya berasal dari Batalion Korps Lapis Baja ke-52 Brigade 401. Seorang perwira juga dilaporkan terluka parah dalam insiden tersebut.

Hantaman yang Sangat Parah

Ilustrasi Merkava Mark 4 yang diklaim sebagai 'Tank Terkuat di Dunia'. [Instagram]

Maariv melaporkan tank tersebut mendapat 'hantaman yang sangat parah' dan para pejabat militer belum dapat mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan secara pasti.

Surat kabar itu menggambarkan adanya kegelisahan di kalangan perwira Israel yang enggan menyampaikan fakta sebenarnya kepada para pemimpin politik.

Disebutkan pula bahwa tentara Israel kini “terjebak di lumpur Gaza,” dan kepemimpinannya tengah dilanda kebingungan dalam perang yang tak lagi terkendali.