Kekeringan Makin Parah, BPBD Lombok Timur Naikkan Status Jadi Tanggap Darurat
Daerah

Kondisi kekeringan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin memburuk. BPBD pun akan meningkatkan status kekeringan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi, menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah banyaknya permintaan pendistribusian air bersih dari desa-desa yang terdampak, terutama di Kecamatan Jerowaru, yang merupakan wilayah paling parah terdampak kekeringan.
"Minggu depan kami sudah tingkatkan status dari siaga darurat kekeringan menjadi tanggap darurat," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (12/10/2024).
Baca Juga: Perkuat Mitigasi Bencana di Wilayah Jalur Mudik Nataru
Dirinya meminta meminta Camat Jerowaru untuk mendata dan mengajukan surat permohonan pendistribusian air bersih sebagai dasar untuk menaikkan status kekeringan.
"Kami sudah menghimbau kepada Camat Jerowaru untuk mendata dan bersurat ke BPBD untuk pendistribusian air bersih. Sebagai dasar juga nanti untuk bisa menaikkan status kekeringan di Lombok Timur," ujarnya.
Data sementara menunjukkan bahwa sekitar 82 ribu jiwa di delapan kecamatan, termasuk Kecamatan Keruak, Sakra Timur, Jerowaru, Suela, Pringgabaya, Sambelia dan Kecamatan Sakra yang terdampak kekeringan.
Baca Juga: Cegah Kekeringan, TTS Aplikasikan Teknologi Ubah Udara Jadi Air Bersih
"BPBD telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi situasi darurat, mulai dari kesiapan armada hingga personel," jelasnya.
Selain pemerintah, lembaga kemanusiaan seperti Lembaga amil, zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW) yang turut aktif dalam pendistribusian air bersih.