Kemenko Perekonomian Bantah Pengawal Airlangga Hartarto Ancam Wartawan
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) angkat bicara atas insiden kericuhan antar pengawal Airlangga Hartarto dengan para awak media hingga mengeluarkan ancaman 'tembak' kepada wartawan di gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung).
Hal tersebut terjadi usai pemeriksaan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai saksi dalam pengembangan kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, termasuk minyak goreng.
Pihak Kemenko Perekonomian akhirnya menanggapi pemberitaan yang beredar di media massa terkait kejadian ricuh dan ancaman menembak usai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan di Kejaksaan Agung pada Senin (24/7) malam.
Baca Juga: Tidak Bawa Putri Candrawathi Visum jadi Penyesalan Ferdy Sambo
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi terkait ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan Airlangga Hartarto.
Pada saat terjadi kericuhan, sejumlah pengawal Airlangga meminta dibukakan jalan agar Ketua Umum Partai Golkar bisa masuk ke dalam mobil. Namun awak media berusaha mengambil gambar dan berusaha menanyakan terkait hasil pemeriksaan.
Sang pengawal mengeluarkan ucapan "tembak kau" kepada awak media. Padahal para wartawan sudah lama menunggu Airlangga menjalani pemeriksaan selama 12 jam lebih.
Baca Juga: Kompolnas: Yang Tahu Alasan Digelarnya Upacara Kedinasan Brigadir J yakni Humas Mabes Polri
"Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan. Dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan," ujar Haryo dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (26/7).
Ia membantah soal adanya tim Protokoler atau para pengawal Airlangga yang mengucapkan ancaman tembak wartawan saat kericuhan pasca pemeriksaan Menko Bidang Perekonomian.
"Kami sudah melakukan klarifikasi dan memastikan bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak," ucapnya.
Lebih lanjut Haryo Limanseto juga menyampaikan bahwa Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya.
"Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, pemeriksaan Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto diwarnai rusuh atau cheos antara awak media dengan para pengawal dan ajudan usai Ketua Umum Partai Golkar itu diperiksa sebagai saksi oleh tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung).
Airlangga diperiksa selama 12 jam terkait perkara korupsi pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya termasuk minyak goreng sejak Senin (24/7) pagi hingga pukul 21.00 Wib.
Usai menjalani pemeriksaan, Airlangga irit bicara dan memberikan sedikit keterangan kepada awak media terkait hasil pemeriksaan dan tanpa adanya sesi tanya-jawab.
Kemudian Airlangga langsung bergegas menuju mobilnya, Land Cruiser Hitam dengan nomor polisi B 2585 SJI, dengan dilakukan pengawalan oleh tim yang berjumlah belasan dan ajudan. Salah satu ajudan atau pengawalnya merupakan anggota polisi berpangkat AKP.
Saat menuju mobilnya, Airlangga mendapat pengawalan ketat dari banyak pengawal berkemeja putih dan hitam serta berpakaian bebas. Sebagian pengawalnya juga ada yang mengenakan kemeja berwarna dan batik.
Sejumlah awak media berusaha mengambil gambar dan berupaya mendekatinya untuk mengajukan sejumlah pertanyaan kepada awak media.
Namun begitu pintu mobil terbuka dan Airlangga langsung masuk mobil, para wartawan mendapat ancaman dari pengawal Airlangga. Para pengawal meminta untuk dibukakan jalan.
Salah satu pengawalnya yang tidak diketahui apakah anggota polisi atau bukan, terdengar melontarkan ucapan dan mengancam akan menembak wartawan.
"Woi buka jalan woi! Buka jalan! Gue tembak! Tembak lo," ucap salah satu pengawal kepada para wartawan yang berupaya melontarkan pertanyaan kepada Airlangga.
Bahkan, salah satu jaksa ada yang hampir ketabrak mobil pengawal Airlangga yang hendak melaju keluar gedung Kejagung.
Selain ancaman, ada juga umpatan kasar yang dilontarkan salah satu tim pengawal begitu mobil Airlangga keluar dari gerbang gedung bundar Kejaksaan Agung.
Saat itu, mobil pengawal Airlangga hendak keluar gerbang. Dari sanalah terdengar umpatan kasar. "Goblok lu!".