Kenakan Baju Adat Lampung, Pasangan Sesama Jenis Ini Dituding Lecehkan Budaya
Sebuah video yang memperlihatkan pasangan sesama jenis menggunakan pakaian adat pengantin Lampung viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Pasangan tersebut diketahui merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Hong Kong.
Video yang diunggah oleh akun Lagi Hits memperlihatkan pasangan itu mengenakan pakaian adat pengantin Lampung sambil melakukan prosesi suap-suapan. Aksi mereka menuai reaksi negatif dari banyak kalangan, terutama masyarakat Lampung yang merasa simbol budaya mereka telah disalahgunakan.
Tindakan pasangan tersebut dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai budaya dan adat istiadat Lampung. Baju adat
Baca Juga: Kopda Basar Akui Tembak 3 Polisi di Way Kanan, Terancam Penjara Seumur Hidup
pengantin Lampung dikenal memiliki makna yang sakral, yang melambangkan ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan.
Dalam unggahan dari akun satulampung.id dan duta_hongkong, banyak warganet menyuarakan kekecewaannya atas tindakan tersebut.
“Kami, rakyat Lampung selaku pemilik adat, tidak terima jika baju adat kami disalahgunakan. Jangankan sesama jenis, istri lebih dari satu saja tidak boleh—meskipun sah secara hukum, hanya satu yang diakui dalam adat,” tulis salah satu netizen.
Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Lampung Barat Bikin Kaget Warga, Ini Penjelasan Ilmiahnya
“Baju adat Lampung itu nggak sembarangan bisa dipakai. Setiap pernak-perniknya punya arti, makna, dan kedudukan dalam adat. Ada aturannya,” sambung pengguna lainnya.
Menanggapi kontroversi ini, pasangan tersebut akhirnya muncul dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Mereka menyatakan tidak memiliki niat untuk menyinggung atau merendahkan budaya Lampung. Mereka hanya ingin mengenakan pakaian adat tersebut untuk sesi foto peringatan hubungan mereka.
Namun, polemik tidak berhenti sampai di situ. Para warganet juga menyoroti pihak penyedia jasa sewa pakaian adat yang dinilai lalai memahami filosofi serta batas etika dalam penggunaan busana tradisional yang disewakan.