Fenomena Hujan Es di Lampung Barat Bikin Kaget Warga, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Daerah
 300920254.png)
Fenomena hujan es disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Barat, Lampung, pada Senin (29/9/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian ini mengejutkan warga karena hujan deras yang turun mendadak disertai butiran es berjatuhan dari langit baru pertama terjadi.
Penjelasan warga menyebut hujan mulai turun sejak pukul 15.30 WIB dengan suara genteng seperti dilempari batu. Hujan es tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Namun, hujan deras disertai angin kencang terus berlanjut hingga satu jam lamanya.
Selain di Baturaja, fenomena hujan es juga terekam di Kota Liwa, Lampung Barat. Dari video warga, terlihat jelas butiran es jatuh bersama derasnya hujan hingga membuat suasana heboh.
Baca Juga: Prediksi BMKG, Jakarta Hari Ini Diguyur Hujan Ringan
Salah satu video yang beredar menunjukkan warga merekam halaman rumahnya yang penuh dengan bongkah batu es. Hujan yang turun dalam bentuk batu es kecil terlihat jelas dalam rekaman tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara mengenai fenomena ini. Prakirawan BMKG Raden Intan Lampung, Yoyok Dewantoro, menjelaskan hujan es terjadi karena adanya awan Cumulonimbus.
Baca Juga: Dear Warga Jakarta! Sedia Payung Sebelum Hujan, Ini Prediksi Cuaca Hari Ini
Fenomena hujan es di Lampung. (TikTok)
“Hujan es terbentuk karena di dalam awan Cumulonimbus terdapat arus naik (updraft) yang sangat kuat, sehingga butiran es kecil di dalam awan terdorong naik-turun berkali-kali,” kata Yoyok di Bandarlampung, Selasa (30/9/2025).
Ia menambahkan, fenomena hujan es biasanya berlangsung singkat antara lima hingga 10 menit dalam periode hujan deras. Meski kondisi sudah berangsur normal, BMKG tetap meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Saat bergerak naik turun, butiran es ini membeku berlapis-lapis hingga cukup berat saat jatuh ke permukaan sebagai es,” ujar Yoyok.
“Meski kejadian ini cukup singkat, tetapi kami tetap meminta masyarakat waspada dan mencari informasi secara resmi ke BMKG terkait prakiraan cuaca,” pungkasnya.