Ketimbang Dibuang, Kamboja Pilih Kembalikan 15 Juta Dosis Vaksin ke China
Kesehatan

Forumterkininews.id, Phnom Penh- Perdana Menteri Hun Sen mengatakan Kamboja akan mengembalikan 15 juta dosis vaksin Covid-19 ke China untuk disumbangkan ke negara lain ketimbang membuangnya.
“Saya telah memutuskan untuk mengembalikan 15 juta dosis, yang belum dikirim ke Kamboja, kepada teman-teman China kami karena saat ini kami memiliki stok sekitar enam juta dosis dan tingkat vaksinasi kami terus menurun,"katanya dikutip Reuters.
“Kalau kita ambil 15 juta dosis itu, akan sulit untuk digunakan semuanya, jadi kita memutuskan untuk mentransfernya ke teman-teman kita di China agar mereka dapat membaginya dengan negara lain yang membutuhkan,†imbuhnya.
Baca Juga: Kanada Laporkan Lebih dari 1.000 Kasus Cacar Monyet
Dikatakan Hun Sen, vaksin tersebut sebenarnya sudah dipesan tetapi belum tiba di Kamboja. Pengembalian itu juga atas permintaan menteri kesehatan Mam Bun Heng.
“Kami tidak bisa menyimpan vaksin yang akan segera habis masa berlakunya. Jadi saya sudah menyetujui untuk mengembalikannya, â€Âpaparnya.
Hun Sen juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sektor kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan di Kamboja.
Baca Juga: Makanan Manis Berisiko Tingkatkan Batu Ginjal, Benarkah?
Dia mengatakan Covid-19 dan pandemi lain yang mungkin muncul di masa depan. Dan ini menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
“Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan dan otoritas terkait harus terus memperkuat sistem kesehatan. Mereka perlu membangun kapasitas yang memadai. Baik di tingkat nasional maupun sub-nasional untuk merespons secara tepat waktu dan efektif dalam memantau, meneliti dan mengevaluasi kasus. Juga menilai situasi, serta meningkatkan kemampuan untuk mencegah, mengurangi risiko dan pulih setelah krisis atau darurat kesehatan masyarakat,†paparnya.
Ia juga menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan terkait lainnya harus dilakukan secara berkala untuk memenuhi harapan pasien atau klien dan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan masyarakat.
Untuk itu, lanjutnya, perlu penguatan efektivitas mekanisme monitoring dan evaluasi kualitas pelayanan yang saat ini dijalankan.