Keutamaan Bulan Rabiul Awal dan Amalan yang Dianjurkan untuk Umat Islam

Bulan Rabiul Awal menjadi salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah karena pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Pada tahun ini, bulan Rabiul Awal mulai Senin, 25 Agustus 2025 lalu.

Umat Islam memanfaatkan momentum ini untuk memperbanyak amalan ibadah sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah sekaligus sarana meningkatkan kualitas iman.

Beberapa amalan yang dianjurkan selama bulan ini memiliki nilai ibadah tinggi dan diyakini membawa keberkahan.

Baca Juga: Kapan Tahun Baru Islam 1447 H? Ini Jadwal dan Amalan Menyambut 1 Muharram

Mengutip laman Baznas dan Kemenag, Rabu (27/8/2025), berikut beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan Rabiul Awal:

1. Memperbanyak Shalawat

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Tanpa Sadar Dilakukan Umat Islam saat Bulan Ramadan

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56).

Membaca shalawat menjadi bukti kecintaan kepada Rasulullah SAW sekaligus mendatangkan rahmat Allah. Menurut Syekh Abdul Hamid Qudus, bulan Rabiul Awal disunahkan untuk memperbanyak shalawat pada Rasulullah.

2. Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an

Ilustrasi baca Al Quran (Pexels)

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh." (HR. Tirmidzi).

Tilawah dan tadabbur Al-Qur’an di bulan penuh berkah ini menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Membaca Al-Qur’an tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memperkuat iman dan hati.

3. Berpuasa Sunah

Ilustrasi puasa.

Berdasarkan kitab Kanz an-Najah wa s-Surur fi al-Ad’iyati allati Tasyrohu as-Shudur, memperbanyak puasa dan membaca shalawat pada bulan Rabiul Awal adalah wujud syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW juga bersabda ketika ditanya mengenai puasa hari Senin:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya; Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu.

4. Memperingati Maulid Nabi

Imam Suyuthi dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail menegaskan, membaca kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah amalan mulia yang memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah mendapat syafaat dari malaikat.

Imam Suyuthi berkata:

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسْجِدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya; Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta'ala melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka.

5. Sedekah dan Amal Sosial

Sedekah merupakan ajaran penting dalam Islam yang menekankan kepedulian terhadap sesama. Rasulullah SAW menganjurkan memberi makan, membantu fakir miskin, dan menyantuni anak yatim.

Pada bulan Rabiul Awal, amalan sosial ini semakin dianjurkan sebagai wujud kasih sayang mengikuti teladan Nabi. Berbagi rezeki juga menjadi sarana mendatangkan keberkahan bagi pemberi dan penerima.