Klaim Kemenangan Muktamar PPP, Agus Suparmanto: Kita Harus Bersatu
Politik

Agus Suparmanto mengklaim kemenangan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Muktamar X PPP yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, untuk periode 2025-2030.
Ia menyatakan terpilih secara aklamasi pada sidang paripurna yang dipimpin oleh Qoyum Abdul Jabbar, setelah dinamika dan pergeseran pimpinan sidang akibat kericuhan dan sengketa internal.
Klaim kemenangan Agus Suparmanto didukung oleh sebagian peserta muktamar yang menyuarakan dukungan aklamasi secara bulat.
Baca Juga: Gerakan Pemuda Al Washliyah Gelar Muktamar ke-20 di NTB
"Kemenangan ini bukan tujuan akhir," kata Agus Suparmanto dalam keterangannya dikutip Minggu 28 September 2025.
Agus Suparmanto. [Instagram]
Ia mengajak seluruh kader partai berlambang Ka'bah ini untuk bersama membesarkan PPP.
Baca Juga: Oke Gas! PPP dan Perindo Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PDIP Kasih Respon Mengejutkan
"Di sini kita harus membangun PPP kembali besar," ucapnya.
Lebih lanjut, Agus Suparmanto juga berpesan kepada kader PPP untuk kembali bersatu dan saling memaafkan.
"Kami terbuka tidak ada kita ini (membedakan), sebagai umat Islam Allah saja memaafkan, jadi kita harus memaafkan juga," katanya.
"Tapi kita harus sama-sama memaafkan dan bersatu kembali," tukasnya.
Pembukaan Muktamar X PPP. [Istimewa]
Namun, klaim ini memunculkan polemik karena kubu lain, yang diketuai Muhammad Mardiono, juga mengklaim sebagai ketua umum terpilih secara aklamasi.
Mardiono didukung oleh 28 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dan disahkan oleh sidang bersama pimpinan sidang. Sementara Agus Suparmanto diklaim didukung oleh DPW yang tersisa dan menyatakan dirinya terpilih di sidang lanjutannya.
Muktamar ke-10 PPP di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025), diwarnai kericuhan. Sejumlah kader mengalami luka hingga harus dirawat di rumah sakit.
Muhammad Mardiono, Ketua Umum PPP yang mengaku baru saja terpilih dalam Muktamar tersebut, menyayangkan kejadian ini
Ia menyebut kericuhan tidak seharusnya terjadi dalam forum musyawarah tertinggi partai. Pihaknya pun bakal melaporkan peristiwa kericuhan ini ke polisi.