Komika Eky Priyagung Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru Ngaji di Makassar

Komika Eky Priyagung mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di salah satu masjid di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kisah pahit yang dialami Eky Priyagung terungkap ketika menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier dikutip pada Selasa (29/4/2025).

Eky Priyagung menerangkan bahwa ia sempat disumpah Al Qur'an sebanyak tujuh kali agar tidak mengungkap pelecehan seksual yang dialaminya. "Pada saat itu gua langsung di sumpahin Al-Qur'an langsung gue tujuh kali," ujar Eky Priyagung dalam podcast Deddy Corbuzier.

Komika Eky Priyagung/Foto: podcast Deddy Corbuzier

Eky menerangkan kalau kejadian pelecehan seksual dilakukan oleh oknum guru ngaji bukan hanya terjadi kepada dirinya, melainkan kepada beberapa anak-anak lainnya.

Anehnya, oknum guru ngaji itu langsung menjemput korban di rumah tanpa melalui perantara. Sebab ia percaya diri karena dianggap sebagai salah satu pemuka agama yang sangat dihormati.

"Pemuka agama, dia guru ngaji, ustaz, pemuka agama, PNS juga jadi kalau diceritain konteksnya sedikit sih anak ini dijanjiin di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) ini dia akan jadikan penampil di tahun itu," jelas Eky.

"Untuk itu makanya harus latihan dulu dijemputlah ke rumah, dia diizinin langsung sama ibunya, jadi yang predator izin langsung sama ibunya. Karena saking percaya ini adalah tokoh yang kental dan baik banget dengan agama dan masyarakat jadi percaya," urainya.

Oknum guru ngaji itu, lalu membawa korban ke rumahnya untuk melakukan pengajian. Awalnya dilakukan pengajian seperti biasa, tanpa ada hal-hal yang janggal.

Bahkan pada saat pengajian, korban diservis makanan-makanan yang enak layaknya tamu pada spesial.

"Emang beneran diajarin mengaji dulu, dikasih makan dulu. Pokoknya dijadiin raja lah. Pokoknya disitu dijadiin raja, dikasih makan. Habis itu dipasang sih kelambu itulah, sih orang itu," jelasnya.

Komika Eky Priyagung/Foto: dok podcast Deddy Corbuzier

"Akhirnya rumahnya kayak masih setengah jadi, dia pasang kelambu di kasurnya dan suasananya mencekam banget buat anak itu ditarolah di kasur itu, selesai di servis, diajarin tentang Al Qur'an. Ternyata istrinya biasa aja diletakan makanan sisaan dijejerin gitu," imbuhnya.

Setelah diservis makan, oknum guru ngaji tersebut lalu melakukan aksi dugaan pelecehan seksual terhadap korban tersebut.

Mirisnya, istri dari oknum guru ngaji tersebut ikut membantu sang suami dalam melakukan aksi bejatnya itu.

"Kayak sesajen, mungkin habis itu dibukalah celananya, sih anak ini enggak bisa berkata-kata karena sebelum ini dia udah ngelakuin. Ini kejadian kedua untuk sih anak ini, dan kejadian pada saat itu istrinya ikut ngipas-ngipasin," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, sejak videonya viral, Eky Priyagung mendapat 40 pengaduan dari korban lain yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh oknum tersebut.

Diusut Polrestabes Makassar

Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Eky pada 2009 itu, kini mulai diusut Polrestabes Makassar.

"Terkait dengan komika yang menyampaikan ada tindak pidana terhadap anak kecil, kami sudah menghubungi komikanya, dan komikanya sudah akan berkomunikasi dengan kami dan membuat laporan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).

Arya mengatakan kasus ini butuh laporan dari korban untuk penyelidikan lebih lanjut. Dia juga mengimbau korban lain yang diduga mengalami pelecehan melapor secara resmi ke polisi.

"Kalau tidak ada laporan polisi, maka akan sangat sulit bagi kami untuk melakukan penyelidikan maupun penyelidikan terhadap pelaku-pelaku kejahatan itu," tuturnya.

Adapun kisah pahit yang dialami Eky Priyagung mencuat usai videonya viral di media sosial tahun ini. Eky sengaja mengunggah video tentang pengalamannya menjadi korban pelecehan lewat akun instagramnya.

Dalam videonya itu, Eky yang berulang ulang tahun mengaku menghadiahkan dirinya sebuah kado keberanian untuk speak up atau angkat bicara terkait pelecehan seksual itu.

Hal ini bermula ketika Eky Priyagung bernostalgia dengan temannya ketika datang ke Makassar beberapa waktu lalu.*** (Penulis: Selvianus Kopong Basar)