Komnas HAM Terkait Kasus Brigadir J: Kami Dapat Keterangan yang Komprehensif

Forumterkininews.id, Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah meminta keterangan pihak Dokkes atau dokter forensik Polri terkait proses autopsi jenazah Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dari awal hingga akhir.

Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang ditanyakan kepada Tim Kedokteran Forensik Polri mengenai kondisi jenazah Brigadir J dari tahap awal hingga akhir jenazah Brigadir J diautopsi.

“Proses yang tadi kami lakukan meminta keterangan dari mulai tahap awal sampai tahap akhir. Apa yang disebut awal mulai dari histori sejarah kapan jenazah masuk ke RS Polri, kapan diautopsi dan sebagainya,” kata Anam di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Tak hanya itu, Anam juga menanyakan kepada Dokter Forensik Polri terkait kondisi jenazah sebelum dan sesudah autopsi.

“Yang kedua, kami cek bagaimana kondisi jenazah sebelum diautopsi dan setelah diautopsi. Berikutnya kami juga cek karakter dan jenis luka,” ujar Anam.

Selain itu, kata Anam, tim penyelidik Komnas HAM meminta keterangan dokter forensik polri secara komprehensif terkait karakter dan jenis luka yang ada di tubuh Brigadir J.

“Kami juga cek posisi luka itu memiliki sudut dengan karakter sudut tembak seperti apa, itu juga kami dikasih keterangan yang sangat komprehensif,” paparnya.

Selain itu, Komnas HAM diperlihatkan atau ditunjukan oleh Dokkes Polri suatu bukti proses dan hasil autopsi yang dilakukan dari awal sampai akhir.

“Ditunjukin buktinya, ditunjukin logikanya, ditunjukin karakter kenapa ini begini, kenapa ini begitu, kenapa ini nggak seperti yang lain,” tuturnya.

Bahkan, termasuk sejumlah luka di wajah Brigadir J, apakah dikarenakan sayatan benda tajam atau dari proyektil tembakan yang dihempaskan Bharada E.

BACA JUGA:   Eks Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Mengaku Data Pribadi Dicuri dan Disebarkan

“Termasuk misalnya kalau dalam publik ditanya kenapa kok ada beberapa luka di wajah itu juga kami telusuri dengan sangat detail,” tegasnya.

“Kami juga pembuktiannya kaya apa, ditunjukkan pembuktiannya ditunjukkan logikanya, ditunjukkan cara bekerjanya. Misal kaya luka di hidung mata dan sebagainya ditunjukkan,” sambungnya.

Kemudian, Komnas HAM menanyakan kepada dokter forensik terkait bekas luka yang ada di leher terkait pernyataan pihak keluarga yang menyebutkan adanya luka jeratan tali di leher Brigadir J.

“Termasuk juga, misalkan kalau di publik ada penilaian soal dijerat, itu kami juga cek soal itu,” jelasnya.

Selanjutnya, posisi jenazah Brigadir J saat Masuk RS Polri hingga autopsi selesai. Komnas HAM juga meminta keterangan terkait posisi jenazah saat masuk ke kamar jenazah hingga selesai autopsi.

“Jadi kami mulai cek dari posisi jenazah ketika datang (ke RS) belum dimandikan sampai selesai autopsi itu. Kami cek gak ada yang kelewat,” tegasnya.

“Bolak-balik kami cek, kami tanya ini bagaimana posisinya, ini bagaimana posisinya dan sebagainya. Itu yang mendasari hasil kerja kami ketika mendalami kepada pihak keluarga,” tambah dia.

Artikel Terkait

Saat Banjir Rob Melanda, Remaja di Belawan Malah Tawuran

FT News - Meski banjir rob melanda kawasan pesisir...

Tersangka Sempat Beli Gorengan Sebelum Perkosa-Bunuh Gadis Penjual Gorengan

FT News - Polisi mengungkap kronologi pemerkosaan dan pembunuhan...

Edarkan Ganja, Pria Paruh Baya di Langkat Dicokok Polisi

FT News - Polisi menangkap seorang pengedar narkoba jenis...