Kongres Partai Demokrat, SBY Singgung Masa Sulit 10 Tahun Terakhir Hingga Ingatkan Abuse Of Power: Dosa Politik!
Nasional

Partai Demokrat menggelar Kongres ke-6 yang dibuka dengan pidato oleh Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam pidatonya, SBY menekankan pentingnya mengutamakan kepentingan negara dan rakyat di atas kepentingan partai.
Beliau mengingatkan para kader bahwa perjuangan utama Partai Demokrat adalah untuk negara dan rakyat, baru kemudian untuk partai.
Baca Juga: Julukan Presiden Indonesia dari Masa ke Masa
"Jangan dibalik. Negara dulu, baru partai. Country over party. Ini nilai yang kita anut sejak Partai Demokrat berdiri," kata SBY
SBY menyinggung masa sulit yang dihadapi Demokrat selama 10 tahun terkahir sejak 2014 hingga 2024.
"10 tahun terkahir partai kita 2014-2024 adalah tahun-tahun yang sangat berat, posisi Demokrat memang tidak mudah, apalagi 5 tahun terkahir, Demokrat menghadapi ancaman yang benar-benar serius," ujar SBY.
Baca Juga: PN Jakpus Minta Pemilu Ditunda, SBY: Ada yang Aneh di Negeri Ini
"Karena kalau kita kalah, kemarin itu, dan Tuhan tidak memberikan pertolongan kepada kita, kita semua tidak ada di ruangan ini," tambah dia.
Presiden ke-6 RI ini mengatakan, dalam politik tetap harus mengutamakan moral dan nilai-nilai demokrasi. Termasuk patuh kepada pranata hukum rule of law.
SBY pun menyinggung masalah abuse of power yang dilakukan penguasa. Ia menyebut, abuse of power adalah dosa terbesar dalam politik.
"Ingat, godaan kepada para penguasa, dalam dunia politik, penyalahgunaan kekuasaan atau sering disebut abuse of power adalah dosa terbesar, perbuatan tercela dan hakekatnya pelanggaran terhadap amanat konstitusi," kata SBY.
Sehari sebelum kongres, pada Minggu, 23 Februari 2025, SBY menerima kunjungan 38 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan ini merupakan bagian dari silaturahmi menjelang kongres. Dalam kesempatan tersebut, SBY mengingatkan kembali nilai-nilai sejarah pendirian Partai Demokrat dan menekankan bahwa kepentingan negara harus didahulukan dibandingkan kepentingan partai.
Kongres ke-6 Partai Demokrat ini dijadwalkan berlangsung pada 24-25 Februari 2025, dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum untuk periode 2025-2030. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diperkirakan akan kembali menduduki posisi tersebut.