Prabowo Perintahkan AHY Kawal Kereta Cepat ke Surabaya
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan adanya instruksi khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Instruksi tersebut adalah mengawal proyek ambisius perpanjangan Kereta Cepat dari Jakarta hingga Surabaya.
Misi Khusus Prabowo: Perkuat Konektivitas Jawa dengan HSR
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
Saat ini, jalur kereta cepat baru melayani rute Jakarta–Bandung. Presiden Prabowo menyampaikan instruksi ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan mobilitas di Pulau Jawa.
“Ada tugas khusus dari Bapak Presiden kepada kami, Kemenko Infrastruktur, untuk mengawal keberlanjutan kereta cepat, jadi bukan hanya Jakarta–Bandung, diharapkan sampai dengan Surabaya,” kata AHY di Kantor Kemenko IPK.
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
AHY menilai, kehadiran Kereta Cepat Jakarta–Surabaya akan menjadi terobosan besar dalam mobilitas masyarakat, barang, dan jasa. Dengan sistem kereta berkecepatan tinggi (high speed rail), waktu tempuh antarwilayah diyakini akan jauh lebih singkat.
Untuk mengoptimalkan manfaat proyek ini, Pemerintah juga berencana mengembangkan konsep Transit-Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun kereta cepat. Tujuannya adalah menciptakan kawasan permukiman dan pusat ekonomi baru di luar wilayah Jabodetabek. “Intinya bagaimana ini bisa mempercepat mobilitas masyarakat kita di Pulau Jawa,” ujar AHY.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rencana ekstensi ini masih berada dalam tahap studi mendalam. Pemerintah ingin memastikan seluruh aspek, mulai dari teknis, pembiayaan, hingga lahan, telah terencana dengan matang. “Kita ingin pastikan, selain berdasarkan pengalaman, apa saja yang menjadi pembelajaran [dari proyek Jakarta–Bandung]. Apakah ada yang bisa kita perbaiki ke depan, tapi juga ada best practice. Hal-hal yang sudah baik, juga bisa menjadi referensi kita,” jelas AHY.
Jadi Prioritas Konetivitas Kereta Cepat Jakarta Surabaya
Tantangan Lahan dan Rencana Pengembangan TOD di Stasiun
Meskipun demikian, AHY mengakui bahwa pembangunan jalur kereta cepat hingga Surabaya akan menghadapi tantangan besar, terutama terkait persoalan lahan dan koordinasi lintas kementerian/lembaga (K/L) serta pemerintah daerah. “Jadi pasti membutuhkan waktu bagi kami, bukan hanya lintas K/L, tapi juga antara pemerintah pusat dengan daerah,” tutupnya.
AHY menambahkan, komunikasi untuk proyek ini dibuka seluas-luasnya dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, yang memiliki ketertarikan dan kemampuan. Hal ini demi memastikan proyek berjalan sukses dan visibel, tanpa kendala berarti dalam hal teknis maupun keberlanjutan penganggaran.