FTNews – Proses hukum kasus dugaan pencabulan sesama jenis anak dibawah umur masih berjalan. Diketahui bahwa keduanya, baik pelaku maupun korban masih dibawah umur. Peristiwa ini terjadi di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Psikolog Anak dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim mengatakan bahwa keduanya antara korban dan pelaku harus mendapatkan pendampingan. Terlebih dalam hal ini jika orang tuanya tidak memiliki kemampuan untuk mengatasinya sendiri.
Anak yang menjadi korban dalam peristiwa ini bisa saja menjadi anak pendendam dan nantinya akan melakukan perbuatan yang sama dimasa yang akan datang. Namun tidak semua kasus seperti ini berdampak pada anak yang sudah jadi korban akan menjadi pelaku juga.
“Anak yang mengalami hal ini atau korbannya harus juga mendapatkan penanganan. Kita harus memberitahu kepada orang tua korban bahwa bagaimana cara mendampingi anak yang sudah mengalami hal seperti ini. Terjadi kemungkinan trauma pada anak itu tuh mungkin saja dan ini bagaimana cara mengatasi trauma nya, kalau tidak ada orang yang disekitar anak yang bisa membantu, maka perlu pendampingan dari pakar tentunya,†kata Rose Mini, saat dihubungi, pada Senin (8/7).
Kemudian Rose Mini menyebutkan bahwa pelaku anak harus mendapatkan penanganan yang benar. Peran orang tua dalam hal ini sangat berpengaruh besar untuk mengetahui latar belakang anak melakukan hal tersebut.
“Misalnya mencari tahu kepada orang tua, apa saja yang mungkin dilihat dalam kehidupannya. Ini untuk mendapatkan alasan kenapa dia melakukan hal tersebut. Namun bila tidak memungkinkan bagi orang tua melakukannya, maka harus ada ahli atau pakar untuk membantu melihat hal-hal seperti ini,†ujarnya.
Selain itu Rose Mini menegaskan bahwa terhadap pelaku anak jika terbukti melakukan tindak pidana dan hanya diberikan ancaman hukuman penjara ini tidak menjawab permasalahan yang ada. Maka dari itu perlunya pembinaan terhadap pelaku anak agar ketika kembali ke masyarakat dia (pelaku anak) akan berbuat lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“Pembinaan yang diberikan seperti apa, ya yang sesuai untuk kebutuhan ini. Misalnya karena dia mengalami trauma juga sebelumnya maka langkah apa yang harus dilakukan? ini harus didampingi oleh seseorang yang ahli,†jelasnya.
Untuk diketahui, Belasan anak diduga menjadi korban pencabulan sesama jenis oleh seseorang berinisial MR (13). Adapun salah satu laporan ini telah teregister dengan nomor LP/59/K/VII/2024/Sek.Cisauk, tanggal 4 Juli 2024. Terlapor disangkakan dengan tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur sebagaimana dimaksud dalam pasal 82 UU RI No.17 Tahun 2016 tentang PERPPU No.1 Tahun 2016 atas perubahan kedua UU RI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Menanggapi peristiwa ini, Kasie Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil membenarkan adanya pelayangan laporan tersebut. Saat ini penanganan perkara dilakukan oleh Unit PPA Polres Tangerang Selatan.
“Benar ada perkara itu terus kemudian ditangani saat ini ditangani oleh unit PPA dan masih dalam proses penyelidikan,†ujar Agil, kepada wartawan, pada Minggu (7/7).
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pihak kepolisian dalam hal ini juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Penyelidikan dalam rangka memberikan keterangan terkait kasus yang terjadi.
“Ada beberapa orang yang sudah diminta keterangan memberikan klarifikasi penyelidikan,†jelasnya.
Sementara Agil mengimbau kepada masyarakat jika ada yang menjadi korban dalam peristiwa ini agar dapat melaporkan ke pihah kepolisian.
“Imbauan kalo ada yang merasa jadi korban nanti silahkan untuk berkoordinasi dengan unit PPA. Yang merasa menjadi korban perbuatan tersebut,†tukasnya.
