Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian
Daerah

Saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu. Hal itu dilakukan para korban seiring aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mulai berangsur menurun.
Berdasarkan data BNPB, hingga Selasa 19 November 2024, jumlah pengungsi sebanyak 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa dari tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial.
"Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat," kata Kepala BNPB Suharyanto, dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2024).
Baca Juga: 10 Hektare Lahan di Sumut Terbakar, Penyebab Diselidiki
Dalam beberapa hari terakhir tidak ada lagi hembusan material vulkanis yang mencapai lebih 9-10 kilometer ke udara dari kawah utama gunung api. Melainkan hanya aktivitas kecil dengan lontaran abu kurang dari 1,5 kilometer ke udara.
Laporan yang diterima BNPB dari tim vulkanologi Badan Geologi Kementerian ESDM radius zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga sudah diturunkan dari sebelumnya 8-9 kilometer, menjadi 7-8 kilometer dari kawah utama atau sektoral arah barat daya-barat laut. Meski menurun tapi status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih pada level IV atau Awas.
Meskipun mereka meninggalkan lokasi pengungsian, namun setiap kepala keluarga dari korban erupsi tersebut akan tetap mendapatkan bantuan berupa dana tunggu hunian senilai Rp 500 ribu untuk enam bulan.
Baca Juga: Kunjungi Penyintas Erupsi Semeru, Jokowi Bagikan Santunan