FTNews – Hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) memang sangat tidak baik. Perseteruan mereka berdua telah berlangsung sejak Perang Korea pada tahun 1950 hingga saat ini.
Ketegangan kedua negara ini juga masih terasa hingga sekarang, di mana mereka saling tuduh. Kali ini, Korea Selatan menuduh Korea Utara telah meretas pembuat peralatan chip Korea Selatan.
Melansir BBC, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel mengatakan, Korea Utara sedang berusaha untuk membuat semikonduktor untuk program senjata.
Presiden dari Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, juga telah mewanti-wanti provokasi dari Korea Utara bulan lalu. Ia mengatakan provokasi tersebut dapat berupa serangan siber untuk mengganggu pemilihan umum yang akan berlangsung di Korsel.
“Kami percaya bahwa Korea Utara kemungkinan akan membuat semikonduktor mereka sendiri dalam kesulitan yang terjadi pada mereka akibat dari sanksi,†ungkap NIS.
NIS percaya bahwa Korea Utara mereka membutuhkan chip ini untuk program senjata mereka, meliputi satelit dan misil.
Selain itu, mereka juga percaya bahwa Korut berhasil masuk ke dalam server dari dua perusahaan pembuat chip pada Desember dan Februari. NIS curiga bahwa Korut telah mencuri desain produk dan fotografi fasilitas mereka.
NIS mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan pembuatan chip untuk mengambil langkah pencegahan dari serangan siber ini.
Saat ini, NIS masih belum memberitahu perusahaan dan data-data yang berhasil dibobol oleh Korea Utara.
NIS percaya bahwa Korut menggunakan teknik “living off the land†dalam peretasan ini. Teknik ini dapat meminimalisir kode asing dan menggunakan perangkat asli yang terpasang dalam server sehingga sulit untuk mendeteksinya.
