KPK Pamer Kinerja 2025: 11 OTT dan 118 Tersangka
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 'memamerkan' kinerja selama tahun 2025 atau hingga 22 Desember 2025. Tercatat ada 11 operasi tangkap tangan (OTT) dan 118 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan, belasan OTT tersebut dilakukan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat tindak pidana korupsi.
Baca Juga: KPK Hattrick OTT! Amankan 6 Orang di Kalsel
11 OTT KPK tersebut mengungkap praktik dugaan korupsi yang sistematis. Khususnya di sektor pemerintahan yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Beberapa di antaranya terjadi di bidang layanan kesehatan, pekerjaan umum, hingga praktik jual beli jabatan.
Dari hasil penindakan tersebut, KPK telah menetapkan 118 tersangka dan menangani ratusan perkara sepanjang 2025.
Baca Juga: Biodata dan Agama HM Kunang, Ayah Bupati Bekasi yang Juga Terjaring OTT KPK Bareng Sang Anak
"Dari penindakan, selama satu tahun ini, KPK menetapkan 118 tersangka dan memproses ratusan perkara," kata Fitroh dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Rincian 11 OTT KPK
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang (tengah) menjadi OTT ke-10 yang dilakukan KPK sepanjang tahun 2025. [YouTube KPK]Meski jumlah penindakan cukup tinggi, Fitroh menegaskan bahwa upaya tersebut bukan untuk mengejar target statistik.
"Penindakan ini bukan untuk mengejar angka pencapaian, melainkan demi mengupayakan keadilan bagi masyarakat," tegasnya.
Tercatat, KPK 69 penyelidikan dan 110 penyidikan selama 2025. Berikut daftar 11 OTT yang dilakukan KPK sepanjang tahun 2025.
- Maret 2025, OTT anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
- Juni 2025, OTT dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.
- 7-8 Agustus 2025, OTT di Jakarta; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Selatan. Terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
- 13 Agustus 2025, OTT dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.
- 20 Agustus 2025, OTT kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kemenaker yang melibatkan Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) saat itu.
- 3 November 2025, OTT Gubernur Riau Abdul Wahid mengenai dugaan pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.
- 7 November 2025, KPK menangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemkab Ponorogo.
- 9-10 Desember 2025, KPK menangkap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, kasus dugaan penerimaan hadiah dan gratifikasi di lingkungan Pemkab Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025.
- 17-18 Desember 2025, KPK melakukan OTT di Tangerang, dan menangkap seorang jaksa, dua pengacara, dan enam orang pihak swasta. Dalam OTT ini, KPK menyita Rp900 juta.
- 18 Desember 2025, OTT KPK di Kabupaten Bekasi. KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka, dua di antaranya yakni Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang bersama ayahnya, HM Kunang.
- 18 Desember 2025, OTT di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara Albertinus Parlinggoman Napitupulu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Hulu Sungai Utara Asis Budianto, dan Kasi Perdata dan Tata Usaha Kejari Hulu Sungai Utara Tri Taruna Fariadi ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerasan dalam proses penegakan hukum.