Kritik Tajam Bahar Smith: Sebut Presiden Prabowo Pengkhianat

Dalam video yang baru-baru ini beredar di Twitter, sosok pendakwah kontroversial Habib Bahar Smith menyampaikan kritik tajam kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pernyataannya, Bahar Smith menyebut bahwa Prabowo telah mengkhianati para ulama dan pendukungnya pada pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya. Meski kini Prabowo telah sah terpilih sebagai presiden secara konstitusi, Bahar tetap berpendapat bahwa tindakan politik Prabowo sebelumnya merupakan bentuk pengkhianatan yang baginya sulit dimaafkan.

"MK telah memutuskan bahwasanya yang memenangkan Pilpres adalah O2 (Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming)," kata Bahar bin Smith mengawali pernyataannya.

Baca Juga: Instruksi Presiden Prabowo Subianto: TNI-Polri Tindak Tegas Penjarahan dan Perusakan Fasilitas Umum

"Kalau ditanya pendapat ana, Prabowo dulu khianati ulama. Tapi secara konstitusi sekarang dia sah sebagai presiden. Tapi, bagi saya dia presiden pengkhianat. Bagi saya, nggak ada urusan!" tutur Bahar Smith dengan nada keras.

Pernyataan Bahar Smith ini memicu beragam respons dari netizen dan masyarakat umum. Banyak yang mempertanyakan apa yang menjadi alasan Bahar terus menyoroti Prabowo, terutama mengingat latar belakang politik yang dinamis dan penuh kompromi.

Sebagai pendakwah yang vokal, Bahar memang kerap mengkritisi tokoh politik yang dianggapnya bertindak tidak sesuai dengan janji dan nilai-nilai yang dipegang oleh para pendukung setianya.

Baca Juga: Disebut Gubernur Tercantik, Sherly Tjoanda Wakili Ratusan Kepala Daerah Baca Sumpah Jabatan

Di sisi lain, para pendukung Prabowo menganggap kritik ini sudah tidak relevan lagi. Mereka menilai bahwa sebagai presiden yang terpilih secara sah, Prabowo saat ini perlu diberi kesempatan untuk membuktikan komitmennya dalam memimpin bangsa.

Komentar Bahar Smith tentang "pengkhianatan" Prabowo mengingatkan publik pada masa-masa pilpres yang penuh gejolak. Pada periode itu, Prabowo memang sempat berseberangan dengan beberapa kelompok, termasuk sebagian ulama.

Namun, banyak analis politik berpendapat bahwa keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan sebelumnya adalah langkah strategis untuk mempersatukan bangsa, meski dianggap kontroversial oleh sebagian pihak.

Kendati demikian, Bahar Smith bersikukuh baginya Presiden Prabowo telah melukai perasaan ulama yang pernah mendukungnya.

"Kita sudah berjuang, turun ke jalan, sudah demo. Tapi, tetap bagi Bahar Smith saya cap dia (Prabowo Subianto) pengkhianat," tutupnya.