Daerah

Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi Terungkap: Kompol Yogi Piting Leher, Ipda Haris Pukul

28 Oktober 2025 | 02:07 WIB
Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi Terungkap: Kompol Yogi Piting Leher, Ipda Haris Pukul
Misri Puspita Sari dan Brigadir Nurhadi (Instagram)

Karena Yogi masih tertidur, Haris menghampiri kolam dan memperlihatkan Nurhadi yang masih berenang.

Di sana, Nurhadi sempat melontarkan ajakan bercanda kepada Rayendra, yang dianggap tidak sopan.

Akibat ucapan itu, Haris yang tersinggung menegur Nurhadi agar tidak bersikap kurang ajar kepada senior.

Teguran itu berubah menjadi kekerasan. Haris mendorong dan memukul wajah Nurhadi empat kali dengan tangan kirinya—salah satu jarinya mengenakan cincin yang menimbulkan luka di wajah korban.

Kompol Yogi Keadaan Mabuk

Sekitar pukul 20.30 Wita, Kompol Yogi terbangun dalam keadaan mabuk berat. Ia mendapati Misri dan Nurhadi masih berada di dekat kolam, membuatnya cemburu dan marah.

Dalam kondisi terpengaruh alkohol dan narkoba, Yogi memiting leher Nurhadi dari belakang hingga korban lemas tak berdaya.

Setelah melihat Nurhadi tak sadarkan diri, Yogi mendorong tubuh bawahannya itu ke kolam renang, lalu duduk santai sambil merokok. Ia sempat mencoba menolong dengan melompat ke kolam, namun korban tidak menunjukkan respons.

Misri segera meminta Haris datang untuk membantu.

Ketika Haris tiba, ia melihat Nurhadi sudah tak sadarkan diri dengan darah keluar dari hidung. Bantuan medis dipanggil, dan sekitar pukul 21.49 Wita, korban dibawa ke Klinik Warga Medika.

Namun, nyawa Brigadir Nurhadi tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal pada pukul 22.30 Wita.

Setelah kejadian, kedua perwira itu berupaya menghapus rekaman CCTV dan isi ponsel para saksi untuk menutupi bukti.

Akibat perbuatannya, keduanya didakwa pasal berlapis, termasuk Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

1 2 Tampilkan Semua
Tag lombok nusa tenggara barat ntb polisi mataram