Kursi 11A yang Menyelamatkan: Ruangsak dan Vishwash, Dua Kisah Nyata dari Dua Tragedi
Lifestyle

Tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, India, yang menewaskan 241 orang, menyisakan satu cerita penuh keajaiban: seorang penumpang bernama Vishwash Kumar Ramesh menjadi satu-satunya yang selamat dari insiden tersebut. Yang lebih menarik perhatian publik adalah fakta bahwa Vishwash duduk di kursi nomor 11A posisi yang secara tak terduga mengaitkan peristiwa ini dengan penyanyi asal Thailand, Ruangsak Loychusak.
Air India. (Instagram @airindia)
Ruangsak, yang juga dikenal sebagai James, mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui kesamaan posisi kursi dengan peristiwa yang pernah ia alami. Pada tahun 1998, Ruangsak menjadi salah satu dari sedikit korban selamat saat pesawat Thai Airways TG261 mengalami kecelakaan dan menewaskan 101 orang. Kala itu, ia juga duduk di kursi 11A.
Baca Juga: Sempat Ubah Identitas, Pelaku Penikaman Saif Ali Khan Ditangkap
Melalui unggahan Facebook pada Senin (16/6), Ruangsak menulis,
“Satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat di India itu duduk di nomor kursi yang sama dengan saya, 11A. Merinding.”
Luka Lama yang Kembali Terbuka
Ruangsak (Instagram)
Baca Juga: Kunjungan Kenegaraan ke India, Prabowo Sempatkan Singgah di Toko Buku Langganan
Mengingat tragedi itu bukan perkara mudah bagi Ruangsak. Ia mengaku bahwa proses penyembuhan, baik fisik maupun mental, membutuhkan waktu yang sangat panjang. Salah satu beban terberat yang ia alami adalah tekanan dari keluarga korban lain, yang mempertanyakan mengapa ia yang selamat.
“Banyak keluarga korban yang bilang, ‘Kenapa bukan mereka? Kenapa kamu?’ Saat itu saya tidak punya jawaban. Sampai sekarang pun saya tidak punya,” ujar Ruangsak dengan jujur.
Namun dari pengalaman pahit itu, Ruangsak menemukan makna yang dalam tentang kehidupan.
“Kejadian itu mengajarkan saya sesuatu: bahwa ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian yang nyata dalam hidup.”
Antara Kebetulan dan Keyakinan Spiritual
Kisah dua penyintas yang duduk di kursi 11A memang menyita perhatian. Meski ada anggapan bahwa ini hanya kebetulan statistik, Ruangsak juga tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini memiliki makna spiritual.
“Jika saya menjawab sebagai seorang ilmuwan, itu hanya kebetulan. Namun secara spiritual... mungkin itu adalah berkat. Saya tidak tahu. Tapi saya tidak ingin berkata terlalu banyak orang-orang bisa saja langsung berebut kursi itu!” ucapnya sambil berseloroh.
Ruangsak menutup refleksinya dengan pesan yang tenang dan bijak:
“Saya jadi paham bahwa peristiwa ini adalah sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, dan pada akhirnya, peristiwa ini juga akan berlalu.”