Lapangan Kerja di Jakarta Menipis, Pramono Anung Beberkan Programnya
Metropolitan

FTNews - Calon gubernur Jakarta nomor nomor urut 3 Pramono Anung menjawab persoalan sulitnya mendapatkan kerja di Jakarta.
Rencananya, Pram akan mengkaji batas usia pelamar yang saat ini menjadi problem.
“Iya mengenai batas usia saya harus mengkaji lebih dalam karena memang itu hal berbeda,” ujar setelah berziarah di makam KH Zainuddin MZ, Kramat Pela, Jakarta Selatan, Rabu (2/10).
Baca Juga: Pesan Natal Menko Polhukam: Agama itu Kebaikan
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung di Menara Kompas, Jakarta, Senin (30/9). Foto: Antara
Kajian ini diperlukan sebab sebagian besar warga Jakarta memiliki ijazah SMP-SMA.
“terutama yang di jakarta yang tidak kalah mengagetkannya mayoritas itu memang ijazah di bawah SLTA,” tambahnya.
Baca Juga: Rano Karno Berziarah ke Makam KH. Buya Zayadi, Siapakah Sosok Tersebut?
Selain politikus PDIP ini berencana menurunkan syarat kualifikasi kerja di Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menjadi ijazah Sekolah Dasar (SD).
“Saya akan kembalikan ppsu syaratnya tidak lagi slta, sd saja cukup bahkan baca tulis saja cukup,” tegasnya.
Saat menjadi gubernur, dirinya juga berencana memperbanyak jobfair di tiap-tiap kecamatan. Termasuk pemanfaatan aplikasi JAKI untuk memperluas informasi.
Pramono Anung saat pergi ke blusukandi Matraman, Jakarta Timur, Selasa (17/9). Foto: FT News/Vallentino
“Jadi dengan cara cara keterbukaan seperti itu mudah-mudahan men-create lapangan kerja yang lebih banyak, termasuk di dalam adalah yang saya katakan berulang kali supaya ruang kerja itu menjadi lebih besar,” imbuhnya.
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran terbuka di Jakarta adalah 6,03 persen dari 11,35, juta penduduk Jakarta.