Mobile Ad
Indonesia Adopsi Pariwisata Berkonsep “Smart City”

Rabu, 05 Jun 2024

FTNews - Pariwisata tidak hanya melulu soal alam. Bahkan perkotaan pun juga dapat menjadi sasaran pariwisata bagi para pecinta suasana perkotaan. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bertekad untuk membuat pariwisata berkonsep smart city di Indonesia.

Smart city atau kota pintar merupakan kota yang menggunakan inovasi dan teknologi menjadi pondasinya. Sehingga, pengembangan kota akan terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup warganya.

Saat menjadi pembicara kunci di World Cities Summit (WCT) 2024, Selasa (4/6), Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan misi tersebut. “Konsep kota cerdas telah membuka peluang bagi tourism untuk berkembang menjadi smart tourism,” ungkapnya dalam konferensi yang berlangsung di Singapura ini.

Ia menjelaskan bahwa konsep smart city dan smart tourism saling beriringan dan juga saling berkaitan. Di mana, dalam pengembangan pariwisata selalu mengedepankan penerapan teknologi. Seperti hotel, restoran, tur operator, desa wisata, dan juga komunitas lokal.

Pendekatan ini guna menciptakan pengalaman yang membuat para wisatawan menjadi melek digital dengan layanan yang modern. Tetapi, tetap memberikan pengalaman berwisata yang otentik.

“Karenanya, dalam pengembangan kota ke depan dalam konsep smart cities harus dapat membangun spot-spot pariwisata. Bagaimana kota dapat menghadirkan kesejahteraan bagi populasinya berbekal kekuatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” papar Menparekraf.

Mengedepankan Kreativitas


Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa konsep pariwisata berbasiskan smart city di Indonesia harus mengedepankan kreatifitas. Di mana, kota cerdas harus juga tumbuh sebagai kota kreatif.

Saat ini, terdapat lima kota yang sudah terdaftar dalam daftar jaringan kota kreatif UNESCO. Yaitu Bandung, Jakarta, Pekalongan, Ambon, dan juga Solo.

"Kota-kota yang ke depannya menghadapi tantangan beragam harus mampu menampilkan kreativitas dari masyarakatnya beserta seluruh pemangku kepentingan. Bagaimana kita menyiapkan kota-kota ini untuk menjadi kota-kota kreatif," tuturnya.

Selain itu, ia juga berpesan bahwa smart tourism merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Juga, yang kompetitif di era digital ini.

Sehingga, perlunya kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan smart tourism. Yang berkaitan langsung dengan smart city juga.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement