Mobile Ad
Masukkan di Debat Cawapres: Krisis Iklim Jangan Jadi 'Isu Tempelan'

Rabu, 17 Jan 2024

FTNews - Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia menyayangkan perubahan iklim dan isu keadilan iklim tidak menjadi salah satu tema dalam debat calon presiden (cawapres), Minggu (21/1) mendatang.

Debat cawapres kedua dalam rangkaian debat Pilpres 2024 bertema pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup, energi, sumber daya alam, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Menurut koalisi yang terdiri dari Walhi, Madani Berkelanjutan, Yayasan Pikul, Laporiklim dan sejumlah organisasi lainnya ini, krisis iklim masih dipandang sebagai isu tempelan.

Mereka pun mendesak agar isu keadilan iklim dibahas secara khusus dalam debat pilpres tersebut.

Decmonth Pasaribu dari Extinction Rebellion Indonesia menilai krisis iklim wajib masuk dalam debat.

"Krisis iklim merupakan permasalahan lingkungan terbesar yang Indonesia hadapi. Kaum muda sebagai pemilih terbanyak harus memprioritaskan isu ini dalam pemilu. Mereka akan merasakan dampak terparahnya di masa depan," katanya di Jakarta, Rabu (17/1).

Di Indonesia, krisis iklim telah memicu terjadinya cuaca ekstrem dan bencana iklim. Hal ini berdampak buruk bagi kehidupan rakyat. Termasuk di antaranya gagal panen dan memburuknya kebakaran hutan dan lahan.

Banjir salah satu bencana hidrometeorologi basah. Foto: Antara

Ketidakadilan Baru


Manajer Kajian Hukum dan Kebijakan Walhi Ekskutif Nasional Satrio Manggala menyebut, krisis iklim akan menciptakan ketidakadilan baru.

Kenyataan cuaca ekstrem dan dominasi bencana hidrometeorologi sudah terjadi 10 tahun terakhir. Terbaru dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjadi 4.940 kejadian di tahun 2023.

Untuk di tahun 2023 bencana yang menonjol hidrometeorologi basah. Banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem.

BNPB pun meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi bencana di sepanjang 2024. Terutama potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering.

Hidrometeorologi basah yakni banjir, tanah longsor, banjir bandang dan cuaca ekstrem. Sedangkan hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement