Mobile Ad
Puasa 10 Tahun, Demokrat Kembali ke Pemerintahan

Rabu, 21 Feb 2024

FTNews - Presiden Joko Widodo, resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Rabu (21/2). Setelah puasa hampir 10 tahun dari kursi pemerintah, Demokrat kini kembali ke pemerintahan.Putra sulung Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut, ayahnya bersyukur AHY menjadi menteri di kabinet Jokowi.Hal ini menjadi momentum Demokrat kembali ke pemerintahan. Menurutnya, Demokrat sudah berada di luar pemerintahan hampir sepuluh tahun terakhir."Beliau tentunya juga bersyukur, karena ini juga menjadi sebuah momentum Partai Demokrat kembali ke pemerintahan," kata AHY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).Suami Annisa Pohan ini menilai, partainya akan lebih mudah berkontribusi dan memperjuangkan kepentingan rakyat karena sudah berada di pemerintahan."Karena kebijakan itu di tangan eksekutif, walaupun perjuangan di parlemen juga sangat penting," ucapnya.Atas amanah barunya ini, AHY mengaku bakal bertanggung jawab menyelesaikan program-program di Kementerian ATR/BPN dalam delapan bulan terakhir ini.

Alasan Memilih AHY

Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkap sederet alasan AHY menjadi menteri menggantikan Menteri ATR/BPN sebelumnya Hadi Tjahjanto.Diketahui AHY merupakan alumni Akademi Militer (Akmil). Ia pun menempuh pendidikan di universitas ternama di luar negeri."Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat atau Kementerian ATR/BPN. Karena ini urusan managemen saya kira beliau bisa," ungkap Jokowi usai pelantikan.Setelah lulus Akmil, AHY mengikuti sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Tahun 2008, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI AL di Kepulauan Seribu.Selain pendidikan militer, AHY menempuh pendidikan tinggi formal lainnya. Di antaranya Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura tahun 2006.Lalu Master in Public Administration Harvard University, Amerika Serikat tahun 2010. Master of Arts in Leadership Management dari Webster University Amerika Serikat, meraih predikat Summa Cum Laude tahun 2015 dengan IPK 4.0.Kiprah politiknya ia mulai saat menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017. Kala itu diusung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional. Presiden Jokowi (tengah) jumpa media usai pelantikan Menteri ATR/BPN AHY (kanan) dan Menteri Polhukam Hadi Tjahjanto (kiri). Foto: Setkab

Buah dari Dukungan ke Prabowo-Gibran

Menanggapi momentum ini, Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai masuknya Demokrat ke pemerintahan adalah dampak dari dukungan koalisi Demokrat ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.Keduanya maju sebagai calon presiden-calon wakil presiden di Pemilu 2024. Saat ini pemungutan suara sudah berlalu pada 14 Februari. Dalam penghitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang masih berproses, pasangan ini unggul."Ya memang, ketika menang (pasangan itu). Demokrat dan SBY berjasa ke koalisi Prabowo-Gibran. Ya sebagai sebuah deal politik, kesepakatan. Sama-sama enak, sama-sama untung, Demokrat dengan Jokowi," katanya kepada FTNews, di Jakarta, Rabu (21/2).Ujang menambahkan, kelihatannya Jokowi pun ingin menggeser PDIP yang terus menerus mengkritisi Jokowi. Padahal ada dalam pemerintahan Jokowi.Kehadiran Demokrat dalam kursi pemerintah juga akan melanggengkan posisinya di kabinet mendatang. Hampir pasti kemenangan dekat di tangan Prabowo-Gibran menjadi presiden dan wakil presiden berikutnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement