Mobile Ad
Warga Rohingya Kembali Terlihat di Pekanbaru, Kebingungan Tidak Tahu Mau ke Mana

Jumat, 12 Jan 2024

Sejumlah warga kembali melaporkan keberadaan orang Rohingya yang baru tiba di Kota Pekanbaru pada Rabu (10/1) lalu.

"Beberapa Orang Rohingya di Jalan Sei Mintan Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, diturunkan di Masjid Muslimin. Tolong pemerintah ini gimana? Kok bisa diturunkan begitu saja di depan masjid," ucap perekam video yang terunggah di akun Instagram pkucity beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan tersebut nampak sejumlah warga Rohingya yang sedang berada di Masjid Muslimin, Jalan Sei Mintan, Air Dingin, Bukit Raya. Mereka didominasi perempuan dan anak serta satu remaja laki-laki.

"Update semalam sudah diamankan oleh Pihak Polsek Bukitraya," tulis akun tersebut.

Semetara itu pada gambar lainnya, Warga Rohingya terlihat berada di Jalan Pepaya Simpang SD.

"Dalam kondisi kehujanan, nampak mereka kebingungan tidak tau arah mau ke mana," tulis akun tersebut.

Sebelumnya pada Selasa (9/1) lalu, Kantor Imigrasi Dumai mengirim 17 pengungsi etnis Rohingya ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Riau di Pekanbaru dengan menumpang dua kendaraan dinas.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Dumai Dianta Kita Sinuraya mengatakan belasan pengungsi Rohingya ini sebelumnya sudah menempati Rudenim Dumai selama sekitar sepekan sejak dititipkan Kepolisian Sektor Medang Kampai Dumai dan KP Hayabusa Baharkam Polri.

"Selama di penitipan Rudenim Imigrasi Dumai, belasan pengungsi asal Myanmar ini sudah menjalani pemeriksaan identitas, kesehatan dan kronologis kedatangan ke Dumai. Warga Rohingya ini dalam kondisi kesehatan baik dan kita sudah melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan sebelum diberangkatkan ke Pekanbaru," katanya kepada wartawan.

Pengungsi Rohingya tersebut terdiri dari sembilan laki laki dan delapan perempuan, termasuk satu balita. Awalnya dijanjikan oleh seseorang akan dikirim ke Malaysia melalui jalur ilegal. Namun, upaya itu digagalkan aparat kepolisian.

Keberadaan warga Rohingya ini awalnya di Kamp Aceh selama sekitar dua atau tiga bulan. Mereka ditandai dengan gelang berwarna kuning dari lembaga internasional Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR).

"Selama di penitipan Rudenim Dumai, mereka cukup kooperatif dan tidak melakukan perlawanan sehingga pengiriman mereka ke Pekanbaru hanya dikawal petugas Imigrasi tanpa melibatkan aparat kepolisian," ujarnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement