LDM Hampir Tiga Dekade, Sarah Azhari Akui Komunikasi dan Kepercayaan Jadi Fondasi

Sudah hampir 30 tahun Sarah Azhari menjalani pernikahan dengan Pedro Carracaslao. Meski jarang tinggal seatap, hubungan mereka tetap terjaga. Dalam wawancara di program Pagi Pagi Ambyar (3 September 2025), Sarah mengaku justru jarak yang membuat rumah tangganya terasa lebih harmonis.

“Kalau terus bareng, pasti ada aja gesekan. Dengan jarak, kita jadi lebih menghargai momen pertemuan,” ungkapnya.

Komunikasi dan Rasa Percaya Jadi Kunci

Meski intensitas pertemuan mereka hanya sekitar tiga kali dalam setahun, Sarah menekankan pentingnya komunikasi. Telepon dan pesan singkat jadi penghubung utama, sementara video call jarang dilakukan.

“Kadang nggak video call, terakhir sebulan lalu. Tapi telepon sih sering. Terakhir ketemu tahun lalu,” jelas Sarah.

Kepercayaan penuh juga menjadi pilar utama. Pedro yang sering bolak-balik antara Timor Leste dan Portugal untuk urusan pekerjaan dipercaya sepenuhnya oleh Sarah. “Kita kan nggak pernah tahu apa yang terjadi. Tapi sejauh ini saya percaya aja,” tambahnya.

Pandangan Hidup yang Mulai Bergeser

Suami Sarah Azhari (Instagram)

Di usia 48 tahun, Sarah mulai merasakan perubahan dalam cara memandang pernikahan jarak jauh. Jika dulu ia merasa nyaman hidup mandiri, kini ia lebih sering merasakan kebutuhan untuk ditemani pasangan.

“Dulu enak sendiri-sendiri. Tapi semakin tua, ada rasa takut sendiri. Walau kita punya Tuhan, kalau tiba-tiba sakit atau apa, tetap butuh teman,” ujarnya dengan jujur.

Pernyataan ini menunjukkan adanya kerinduan yang lebih dalam terhadap kebersamaan, seiring bertambahnya usia dan tantangan hidup.

LDM: Antara Kerinduan dan Adaptasi

Sarah Azhari ?(Instagram)

Kisah Sarah memperlihatkan dinamika unik dari pernikahan jarak jauh. Di satu sisi, jarak bisa memperkuat komunikasi dan menumbuhkan kerinduan. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan kebersamaan fisik dan dukungan emosional langsung menjadi semakin penting.

Pada akhirnya, long distance marriage (LDM) menuntut kompromi dan penyesuaian terus-menerus. Sarah dan Pedro menjadi contoh nyata bahwa sebuah pernikahan adalah perjalanan panjang, yang tidak hanya ditopang oleh cinta, tapi juga oleh kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan hidup.