Viral Polisi Tangkap 3 Pocong Meresahkan di Jakarta Utara

Penangkapan tiga pengamen berkostum pocong oleh Polsek Koja mendadak menjadi viral di media sosial. Warganet ramai membahas momen tersebut setelah akun resmi Instagram @polsek_koja mengunggah foto penindakan itu.

Unggahan tersebut menuai berbagai komentar karena kostum unik para pengamen yang mirip pocong saat diamankan polisi. Banyak pengguna media sosial menyebut kejadian itu sebagai “pocong ditangkap polisi” yang memancing rasa penasaran.

Polisi Sisir Wilayah Rawan

Di balik viralnya peristiwa itu, Polsek Koja memang sedang melaksanakan Operasi Cipta Kondisi (KRYD) pada Senin, 24 November 2025 mulai pukul 23.30 WIB. Operasi ini digelar untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas sekaligus mendukung Program Jaga Jakarta.

Operasi dipimpin oleh Pawas Bripka Sukarno dengan melibatkan 28 personel gabungan. Mereka terdiri dari 17 anggota Polsek Koja, 8 Satpol PP, dan 3 anggota Pokdarkamtibmas.

Patroli dilakukan secara mobile menyisir sejumlah titik rawan seperti Kramat Jaya, Plumpang, Walang Raya, dan Cilincing. Petugas fokus pada lokasi nongkrong remaja dan jalur rawan balap liar serta street crime.

Saat menyusuri kawasan Jl. H. Murtado, Tugu Utara, petugas menemukan tiga pengamen yang mengenakan kostum pocong. Ketiganya berinisial FS (15), RA (21), dan MZA (11), yang langsung dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pendataan.

Barang bukti berupa uang hasil mengamen turut diamankan dari ketiga pengamen tersebut. Masing-masing berjumlah Rp29.000, Rp25.000, dan Rp41.500 yang ditemukan saat penindakan berlangsung.

Polsek Koja menyebut kegiatan ini bertujuan menekan angka kejahatan dan menjaga wilayah tetap aman serta kondusif. Operasi serupa disebut akan terus dilakukan secara rutin untuk memastikan keamanan masyarakat.

Komentar Netizen

Polsek Koja amankan sejumlah pengamen berkostum. [instagram]Unggahan Polse Koja sontak mendapat banyak apresiasi dari netizen. Tak sedikit yang juga menyebutkan bahwa para pengamen yang diamankan kerap memaksa warga.

“Di pasar-pasar jumlahnya sangat banyak, terutama di Pasar Lontar dan Pasar Maja. Para pengamen, pengemis, dan badut sering mengganggu pembeli dan penjual karena meminta uang dengan cara memaksa,” kata @dwi_amaliaa.

“Di Jalan Semangka juga banyak sekali anak-anak kecil yang disuruh meminta-minta oleh ibunya. Ibunya hanya duduk santai sambil minum es sementara anaknya keliling meminta uang,” kata @selly.astuti95.

“Kalau bisa dirazia terus karena memang mengganggu, apalagi kalau sudah meminta dengan sangat memaksa. Sekarang semakin merajalela, terutama di Jalan Semangka dan Pasar Lontar Maja, pengemis makin banyak berkeliaran,” kata @yeyenindriyani8.

“Gerak cepat seperti ini bagus karena mereka memang membuat orang kaget. Pernah ada kejadian di Alur Laut, seorang ibu sampai terjatuh karena kaget oleh ulah mereka,” kata @papa.pepong.