Libur Sekolah Tiba, Ini Doa agar Diberi Kemudahan dan Keselamatan dalam Perjalanan
Libur sekolah untuk berbagai jenjang pendidikan telah tiba, ditandai dengan selesainya pembelajaran semester ganjil di akhir tahun. Pada periode ini, sebagian keluarga memanfaatkan waktu untuk berlibur atau pulang kampung ke berbagai daerah.
Berdasarkan kalender pendidikan, libur sekolah rata-rata berlangsung mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Kegiatan belajar mengajar dijadwalkan kembali dimulai pada 5 Januari 2026 di sejumlah daerah, dengan persiapan sekolah dan orang tua untuk memasuki semester genap.
Baca Juga: Viral Bapak-Bapak Kebingungan Diundang ke Acara 'Tahlilan' Non-muslim
Umat Islam dianjurkan untuk memohon kemudahan kepada Allah karena ada potensi bahaya dalam perjalanan. Bahkan, menurut sebagian riwayat menyebutkan bahwa perjalanan merupakan setengah dari siksa.
Pada perjalanan terdapat potensi bahaya seperti kecelakaan, cuaca ekstrem, ancaman binatang buas, kejahatan, dan sebagainya.
Doa yang Mustajab/Dikabulkan
Baca Juga: Hukum Dapat Undangan Pernikahan Lewat Medsos, Apakah Wajib Hadir?
Berdoa Umat Islam. (Ftnews-Meta Ai)Doa dari orang yang sedang dalam perjalanan termasuk salah satu doa yang mustajab.
Rasulullah bersabda:
روينا في كتب أبي داود والترمذي وابن ماجه عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث دعوات مستجابات لا شك فيهن دعوة المظلوم، ودعوة المسافر، ودعوة الوالد على ولده
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Ada tiga doa mustajabah yang tidak disangsikan lagi, yaitu doa orang teraniaya, doa orang dalam perjalanan, dan doa orang tua untuk anaknya,” (HR Abu Dawud, At-Tirmiżi, dan Ibnu Majah).
Doa dalam Perjalanan
Ilustrasi Libur. (Copilot-Ftnews)Dikutip situ Kementerian Agama, Islam menganjurkan kita untuk berdoa kepada Allah agar tidak menemukan kesulitan dalam perjalanan yang akan ditempuh. Adapun doa kemudahan perjalanan yang berasal dari Nabi Muhammad saw yang dapat dibaca ketika menempuh perjalanan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
“Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.”