Lima Jurnalisnya Tewas, Al Jazeera Sebut Israel Sengaja Menargetkan Wartawan

Media kenamaan Timur Tengah, Al Jazeera, mengecam keras pembunuhan lima jurnalisnya dalam serangan yang dilakukan tentara zionis Israel.

Peristiwa ini terjadi di depan Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza City, Palestina, pada Minggu (10/8/2025) waktu setempat.

Dalam pernyataan resminya, Al Jazeera menyebut serangan tersebut sebagai "serangan terang-terangan dan direncanakan dengan sengaja terhadap kebebasan pers".

Baca Juga: Bela Palestina, Netizen +62 Perang Lewat "Julid Fi Sabilillah"

Media yang berbasis di Qatar ini menegaskan bahwa penargetan terhadap jurnalisnya merupakan tindakan serius yang melanggar hukum internasional.

"Serangan ini terjadi di tengah dampak katastrofe dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menyebabkan pembantaian tanpa henti terhadap warga sipil, kelaparan paksa, dan penghancuran seluruh komunitas," bunyi pernyataan itu.

Pihak Al Jazeera meminta pertanggungjawaban pasukan dan pemerintah Israel atas apa yang mereka sebut sebagai "penargetan dan pembunuhan yang disengaja" terhadap jurnalisnya.

Baca Juga: Kekejaman Israel di Gaza Berlanjut, 200 Warga Palestina Dibantai

Al Jazeera juga menyebut tindakan tentara zionis Israel ini sebagai "upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana penangkapan dan pendudukan Gaza yang akan datang".

Minta Komunitas Internasional Ambil Langkah Tegas Terhadap Israel

Al Jazeera menyerukan kepada komunitas internasional dan semua organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah tegas guna menghentikan "genosida yang sedang berlangsung" dan melindungi keselamatan jurnalis di wilayah konflik.

Tentara Israel (IDF) mengklaim salah satu jurnalis Al Jazeera yang tewas terkait dengan kelompok Hamas.

Identitas Jurnalis Al Jazeera yang Tewas

Berikut identitas jurnalis Al Jazeera yang tewas akibat serangan tentara zionis Israel.

1. Anas Al-Sharif (Koresponden)
2. Mohammed Qreiqeh (Koresponden)
3. Ibrahim Zaher (Kru)
4. Mohammed Noufal (Kru)
5. Moamen Aliwa (Kru)

Pihak Al Jazeera membantah tuduhan pihak Israel yang menyebut salah satu jurnalis yang tewas tersebut terkait kelompok Hamas.

Media Al Jazeera menyatakan bahwa seluruh jurnalisnya berada di lapangan untuk melaporkan peristiwa kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza.

Serangan ini menambah panjang daftar korban dari kalangan jurnalis sejak konflik di Gaza kembali memanas.