LRT Jabodebek, Kereta Pertama Tanpa Masinis di Indonesia
Teknologi

Forumterkininews.id, Jakarta - Presiden Jokowi telah meresmikan transportasi umum Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), Senin (28/8) lalu. LRT Jabodebek yang baru beroperasi resmi beberapa minggu ini, merupakan transportasi berbasis rel namun tanpa masinis yang pertama kali hadir di Indonesia.
Bagaimana bisa LRT beroperasi tanpa masinis?
LRT memiliki sistem pengoperasian sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Di mana sistem tersebut berbasis komunikasi, sehingga kereta dapat berjalan dan memproyeksikan jadwalnya secara otomatis. Dalam kereta LRT ini juga memiliki pengawasan otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
Baca Juga: Jejak Mesum Donald Trump: 3 Kali Nikah hingga Lecehkan 21 Perempuan
Kemudian, Grade of Automation level 3 (GoA) merupakan tingkat otomatis operasional kereta yang berarti pengoperasian kereta ini tanpa masinis.
LRT Jabodebek ini beroperasi dengan mengikuti jadwal yang sudah terunggah ke dalam sistem persinyalannnya di OCC. Operator OCC pun memantau jalan dan hanya mengintervensi jika ada ketidaksesuaian.
Mengutip dari laman resmi KAI, Dari segi keselamatan, LRT ini telah terlindungi dengan Automatic Train Protection (ATP) dan Interlocking & Zone Controller. Sehingga, LRT terlindungi dari kecepatan di atas rata-rata dan pengereman andal.
Baca Juga: Setelah Dijemput, Surya Darmadi Langsung Ditahan di Rutan Salemba
Interlocking & Zone Controller dapat menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute dan pendistribusian otorisasi kontrol operasional.
"GoA Level 3 dalam pengoperasian LRT ini memiliki keunggulan otomatis. Sehingga mengurangi potensi kecelakaan yang berdasarkan human error dan meningkatkan akurasi jadwal kereta, serta dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan," mengutip, siaran pers KAI, Sabtu (2/9).
Dalam penggunaan GoA Level 3 pada LRT ini telah Kementerian Perhubungan tetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.
Meskipun semua sistem pengoperasian LRT ini serba otomatis, tetap ada operasional di dalam kereta atau train attendant untuk menangani kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.