Lukai Diri Sendiri Bisa Jadi Gejala Gangguan Kepribadian
Kesehatan

Forumterkininews.id, Jakarta - Tindakan melukai diri (self harm) seperti menyakiti tangan termasuk salah satu gejala gangguan kepribadian juga depresi.
Staf Divisi Psikoterapi Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM dr Petrin Redayani Lukman, Sp.KJ (K), M.PDKed mengatakan, self harm bisa jadi cara seseorang yang terganggu kepribadiannya menyelesaikan masalah.
"Self harm itu bisa seperti sebuah cara dia menyelesaikan masalah," katanya dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (10/10).
Baca Juga: Kanada Konfirmasi 1.406 Kasus Cacar Monyet
Seseorang melukai diri biasanya merasakan perasaan tidak nyaman, emosi sangat bergejolak yang tidak bisa dia kelola atau tak tahu cara mengelolanya.
Kemudian, seseorang juga dapat merasakan hampa terus-menerus dan hatinya merasa tak nyaman.
"Jadi, dia pindahkan rasa enggak enaknya ke melakukan menyiksa diri tadi, dengan cutting," tutur Petrin.
Baca Juga: Omicron Merebak, Warga Inggris, Norwegia dan Denmark Tidak Bisa Masuk Indonesia
Menurut dia, biasanya dokter akan melakukan psikoterapi agar seseorang yang menyiksa diri itu lebih bisa menceritakan apa yang dia alami.
Selanjutnya dokter membantunya pelan-pelan mengenali perasaan sampai akhirnya pasien cukup bisa tenang. Lalu lebih bisa mengatur emosinya sehingga tidak perlu menyiksa dirinya. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obat tertentu.
"Tetapi prosesnya memang lama, enggak cuma sekali psikoterapi langsung sembuh. Bisa sampai bulan, tahun, tergantung kondisinya," kata Petrin diberitakan Antara.
Menanggapi aksi sekumpulan remaja yang viral saat menghentikan laju truk beberapa waktu lalu, ia berpendapat, perlu pelajari dulu motif mereka. Apakah hanya sekadar coba-coba atau ingin mencari perhatian.
"Bisa jadi kalau kita eksplorasi ada depresinya, makanya kami harus bantu supaya dia tidak mengambil cara-cara beradaptasi yang berisiko," imbuhnya.
Petrin menambahkan tentang perlunya remaja membentuk identitas dan aktualisasi diri. Nantinya, apabila mereka sudah bisa mengaktualisasi diri dengan cara baik, maka tak perlu lagi melakukan cara-cara seperti menghentikan laju truk atau perilaku berisiko lainnya.