Mahfud MD Dikabarkan Bersedia Gabung Komite Reformasi Polri, Ini Kata Istana
Hukum

Mantan Menkopolhukam Mahfud MD dikabarkan bersedia gabung Komite Reformasi Polri.
Komite Reformasi Polri adalah sebuah komite yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki institusi kepolisian di Indonesia.
Komite ini berfungsi sebagai pengawas eksternal yang menerima masukan dari masyarakat, pakar, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk memastikan reformasi Polri berjalan sesuai dengan harapan publik.
Baca Juga: Kapolri Tawarkan Band Sukatani Jadi Duta Kritik Polri
Komite ini berbeda dengan Tim Transformasi Reformasi Polri yang dibentuk oleh Kapolri dan bersifat internal, meskipun keduanya saling berkaitan dan berkoodinasi guna mempercepat agenda reformasi.
Mensesneg Prasetyo Hadi. [Istimewa]
Terkait hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan kalau Mahfud MD bersedia bergabung Komite Reformasi Polri.
Baca Juga: Irjen Pol. Dedi Prasetyo Ditunjuk Jadi Irwasum, Naik Jadi Bintang Tiga
"Beliau (Mahfud MD) menyampaikan kesediaan untuk ikut bergabung,” ujar Prasetyo dikutip dari keterangannya, Selasa 23 September 2025.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada ditunjuk sebagai Ketua Komite Reformasi Polri.
"Ya bersama-sama lah, belum ada yang ditunjuk siapa yang akan menjadi ketua,” kata Prasetyo.
Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri
Ilustrasi Polri. [Istimewa]
Pemerintah akan membentuk Komite Reformasi Polri. Sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang diundang untuk masuk dalam Komite tersebut.
Sebagamana diketahui, tuntutan Reformasi Kepolisian menggema kencang setelah terjadi unjuk rasa besar-besaran yang berujung rusuh dan tewasnya seorang pengemudi ojek online. Masyarakat menginginkan adanya Reformasi di tubuh Kepolisian.
Itu juga yang disuarakan oleh para tokoh lintas agama dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa. Kamis (11/9/2025) lalu mereka datang menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara dan membahas hal tersebut.
Para tokoh GNB tersebut di antaranya; Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Pdt Gomar Gultom, Romo Franz Magnis-Suseno, Omi K Nurcholis Majid, Lukman Hakim Saifuddin, Erry Riyana Hardjapamekas dan Alissa Wahid