Manfaat Burung Hantu yang Dijanjikan Prabowo untuk Petani

Presiden Prabowo Subianto menjanjikan bantuan 1.000 burung hantu kepada para petani di Majalengka, Jawa Barat, sebagai solusi alami untuk mengatasi hama tikus yang meresahkan.

Apa saja manfaat burung hantu untuk petani? Berikut ulasannya!

Manfaat Burung Hantu untuk Petani

Baca Juga: Ungkap Alasan Prabowo Tunjuk Djaka Budhi Jadi Dirjen Bea Cukai, Istana: Butuh Sosok yang Berani

1. Pengendalian Hama Tikus

Burung hantu merupakan predator alami yang sangat efektif dalam memangsa tikus, termasuk tikus sawah (Rattus argentiventer), yang sering menjadi masalah utama bagi petani padi.

Tikus dapat menyerang tanaman padi pada semua tahap pertumbuhan, menyebabkan kerugian hingga 200.000-300.000 ton hasil panen per tahun di Indonesia.

Baca Juga: Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Luhut Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional

ilustrasi melepas burung hantu. [Pinterest]

2. Solusi Ramah Lingkungan

Penggunaan burung hantu sebagai pengendali hama adalah alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan pestisida kimia.

Burung hantu membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanpa merusak tanah atau air seperti yang sering terjadi akibat penggunaan bahan kimia berlebihan.

3. Efisiensi Biaya Produksi

Dengan menekan populasi tikus, burung hantu dapat mengurangi kerugian hasil panen dan biaya tambahan untuk pengendalian hama lainnya, seperti pembelian pestisida atau perbaikan infrastruktur pertanian yang rusak akibat serangan tikus.

4. Indikator Kesehatan Ekosistem

Keberadaan burung hantu di suatu area menunjukkan kualitas lingkungan yang baik, karena mereka cenderung tinggal di habitat dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Prabowo menyiapkan dana Rp150 juta untuk pengadaan 1.000 ekor burung hantu dengan harga Rp150.000 per ekor. Burung-burung ini diharapkan dapat berkembang biak dan menjadi solusi jangka panjang bagi petani di daerah tersebut.

Namun, para ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan bahwa populasi burung hantu yang terlalu banyak dapat berpotensi mengganggu ekosistem jika makanan utama mereka (tikus) menipis.

Hal ini bisa membuat burung hantu memangsa spesies lain, seperti burung kecil atau ternak kecil, sehingga perlu pengelolaan yang terkontrol.

Dengan pendekatan ini, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk mendukung petani secara langsung dan berkelanjutan, sekaligus mendorong ketahanan pangan nasional melalui solusi inovatif dan ramah lingkungan.