Mantan Punggawa ABBA Beberkan Bahaya AI di Industri Musik
Teknologi

FTNews - Teknologi artificial intelligence (AI) berkembang sangat pesat dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu sektor yang terdampak dari hal tersebut adalah industri musik. Yang mana, mantan punggawa Abba, Björn Ulvaeus, ungkapkan bahaya teknologi AI di dalam industri musik.
Pria berkebangsaan Swedia ini percaya bahwa AI dapat membawa musik menuju hal-hal yang “spektakulerâ€. Akan tetapi, ia juga mempercayai bahwa teknologi ini dapat mengorbankan “kreativitas†manusia dalam membuat musik.
Mantan personel ABBA, Björn Ulvaeus. Foto: BBC
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Dalam sebuah wawancaranya bersama BBC Look North, sang musisi mengatakan AI akan membentuk industri musik di kedepannya. ““Ini akan membuat penulisan lagu menjadi berbeda. Entah itu akan menjadi lebih baik, saya tidak tahu. Tapi itu akan berdampak pada masyarakat secara keseluruhan,†ujarnya.
“(AI) dapat membawa (musik) ke hal-hal yang spektakuler. Di lain halnya, kita harus berhati-hati sehingga tidak menggeser posisi pembuat musik, produser, atau artis,†ungkap pria berumur 79 tahun tersebut.
Menurutnya, untuk menciptakan musik yang bagus menggunakan AI, masih membutuhkan sentuhan dari manusia. “Menurut saya, membutuhkan tangan manusia dalam memberikan persentase kecil untuk membuat lagu yang sangat bagus,†papar Ulvaeus.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
AI Memberikan Polemik dalam Industri Musik
Ilustrasi pembuatan musik tanpa bantuan AI. Foto: canva
Sebelumnya, perdebatan polemik bahaya teknologi AI dalam industri musik juga pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, hal ini juga sempat menjadi perdebatan antara Universal Music Group (UMG) dan TikTok.
UMG mengatakan dalam sebuah surat terbukanya bahwa mereka menentang TikTok yang memiliki fitur membuat lagu dengan teknologi AI. Yang mana, para penggunannya hanya cukup menulis kriteria lagunya. Lalu, AI akan membuatkan lagu tersebut sesuai dengan kriteria-kriteria yang pembuat inginkan.
“Kami juga bergerak secara agresif untuk mewujudkan perlawanan kepada AI. Untuk memastikan hak dan kepentingan artis terlindungi saat ini dan di masa depan,†tulis UMG dalam surat terbukanya.
“Terkait AI, TikTok membiarkan platformnya dibanjiri dengan rekaman yang dihasilkan AI. Serta mengembangkan alat untuk mengaktifkan, mempromosikan, dan mendorong pembuatan musik AI di platform itu sendiri,†lanjut mereka.