Daerah

Masuk Prioritas, Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Sumut dan Aceh Dikebut Pengerjaan

27 November 2025 | 23:06 WIB
Masuk Prioritas, Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Sumut dan Aceh Dikebut Pengerjaan
Situasi terkini banjir di Aceh [Foto: BPBD Aceh/BNPB]

Perbaikan telekomunikasi di sejumlah daerah terdampak banjir bandang, khususnya di Sumatera Utara dan Aceh, yang terputus atapun terganggu, kini dalam upaya perbaikan. Di Sumatera Utara misalnya, banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga, menyebabkan ratusan infrastruktur telekomunikasi, tidak beroperasi.

rb-1

Demikian halnya di Aceh, yang Sebagian wilayahnya terdampak banjir bandang, mengalami gangguan telekomunikasi, yang juga kini tengah dalam perbaikan.

Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) mencatat sedikitnya 495 site mengalami gangguan atau sekitar 1,42 persen dari total 34.660 site di Sumatra Utara.

rb-3

Gangguan jaringan terdeteksi pada infrastruktur tiga operator utama, yakni PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Dampak terbesar terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan 167 site down atau 23,19 persen dari total site di wilayah tersebut. Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Selatan juga mencatat gangguan signifikan.

PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk melaporkan alarm jaringan kepada PMT pada Rabu (26/11/2025) pukul 11.00 WIB dengan total 80 site terdampak. Kabupaten Tapanuli Tengah dan sekitarnya menjadi wilayah dengan jumlah gangguan terbanyak pada jaringan operator ini.

PT Indosat Tbk melaporkan 79 site terdampak atau 0,77 persen dari total infrastruktur mereka di Sumatra Utara. Gangguan tersebar di sejumlah kecamatan rawan banjir, termasuk Badiri, Barus, Batang Toru, Pandan, Sarudik, serta beberapa kecamatan di Kota Sibolga.

Situasi Sumut bukan hanya dilanda banjir bandang tapi juga longsor [Foto: BPBD Sumut/BNPB]Situasi Sumut bukan hanya dilanda banjir bandang tapi juga longsor [Foto: BPBD Sumut/BNPB]Sementara itu, PT Telekomunikasi Selular mencatat angka gangguan paling besar, yaitu 336 site, dengan distribusi yang luas mulai dari kawasan pesisir di Tapanuli hingga wilayah perkotaan seperti Medan dan Gunungsitoli, Pulau Nias.

Gangguan Terjadi karena Listrik PLN Terputus

PMT menjelaskan bahwa gangguan terjadi akibat terputusnya aliran listrik PLN dan gangguan transmisi, termasuk putusnya jalur transport kabel dan akses jalan yang terendam banjir. Operator seluler terus melakukan pemulihan menggunakan genset sebagai catu daya alternatif, namun mobilisasi peralatan masih terkendala kondisi lapangan.

Untuk gangguan pada jalur transmisi, operator melakukan routing sementara ke node terdekat yang masih berfungsi sembari melakukan pemeriksaan teknis lanjutan.

Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital menegaskan bahwa pemulihan jaringan menjadi prioritas. Kementerian juga menggandeng Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Medan dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan cepat dan akurat terhadap setiap gangguan yang muncul.

Upaya bersama ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi sehingga masyarakat tetap dapat mengakses komunikasi penting, terutama di wilayah yang terdampak langsung bencana banjir.

Banjir masih merendam wilayah Kabupaten Aceh Utara hingga Kamis (27/11/2025). Sebanyak 130 gampang yang berada di 17 kecamatan terdampak. [Foto: BPBD Kab Aceh Utara/BNPB]Banjir masih merendam wilayah Kabupaten Aceh Utara hingga Kamis (27/11/2025). Sebanyak 130 gampang yang berada di 17 kecamatan terdampak. [Foto: BPBD Kab Aceh Utara/BNPB] Perbaikan Jaringan Telekomunikasi di Aceh

Hal yang sama juga terjadi di Aceh yang pengerjaan pemulihannya dipercepat. Melalui Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) dan Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital, Kemkomdigi langsung berkoordinasi dengan seluruh operator seluler untuk mengidentifikasi gangguan serta mempercepat langkah pemulihan jaringan.

Di antaranya dengan PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk untuk memantau kemungkinan gangguan layanan. Berdasarkan hasil koordinasi awal, diketahui bahwa total 799 site atau 1,42 persen dari 34.660 site eksisting di Aceh terdampak banjir dan mengalami gangguan layanan.

Gangguan umumnya disebabkan oleh terputusnya aliran listrik PLN dan gangguan transmisi akibat kondisi banjir. PMT melaporkan operator sedang melakukan pemulihan jaringan dengan mengoperasikan genset sebagai catu daya alternatif.

“Kami memastikan seluruh proses pemulihan dilakukan secepat mungkin dan layanan telekomunikasi tetap dapat diandalkan masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana banjir,” demikian penjelasan resmi Kemkomdigi.

Kondisi banjir di Kabupaten Aceh Barat [Foto: BPBD Aceh Barat/BNPB]Kondisi banjir di Kabupaten Aceh Barat [Foto: BPBD Aceh Barat/BNPB]Ketiga operator telah menyampaikan data alarm resmi kepada PMT sebagai bagian dari penanganan bencana, yaitu:

PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk: 208 site terdampak (9,61 persen dari 2.165 site).

PT Indosat Tbk: 334 site terdampak (9,08 persen dari 3.677 site).

PT Telekomunikasi Selular: 254 site terdampak (3,75 persen dari 6.773 site).

Di bagian lain, Kemkomdigi juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan penanganan dapat dilakukan lebih cepat, khususnya pada wilayah yang aksesnya masih terhambat akibat banjir dan longsor.

Berikut rekap data gangguan 799 Site (1,42 persen dari total 34.660 site di Aceh)

• 12 site Aceh Barat • 8 site Aceh Barat Daya • 40 site Aceh Besar • 2 site Aceh Jaya • 8 site Aceh Selatan • 12 site Aceh Tamiang • 1 site Aceh Timur • 27 site Bireuen • 29 site Banda Aceh • 15 site Lhokseumawe • 16 site Nagan Raya • 26 site Pidie • 15 site Pidie Jaya

Tag Banjir Bandang di Sumatera Gangguan Telekomunikasi

Terkait