Megawati Diminta Damai dengan Jokowi, Ini Respon PDIP
Politik
.jpeg)
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevry Sitorus buka suara terkait pernyataan mantan kader PDIP, Effendi Simbolon yang berpesan agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri berbaikan dengan mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deddy Sitorus mengatakan, sebelum dipecat Effendi Simbolon berkali-kali mendapat peringatan dari partai karena menyerang Jokowi secara sembrono di awal pemerintahan hingga 2020.
Baca Juga: Jokowi Berharap Ginting Juara di Indonesia Open 2023
Menurut Deddy Sitorus, sikap itulah yang membuat Effendi Simbolon kehilangan pijakan di partai hingga akhirnya tidak diperbolehkan mencalonkan pada Pileg 2024.
Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Peniadaan Gubernur: Itu Perlu Kajian Mendalam
“Sejak itu malah dia berbalik berbeda pilihan dalam Pilpres hingga Pilkda Jakarta. Sekarang dia punya kredibilitas apa untuk menasehati ibu Mega soal Jokowi?” tanya Deddy Yevry Sitorus, dilansir dari CNN, Sabtu (21/12).
Deddy Sitorus menuturkan, banyak isu beredar bahwa serangan Effendi Simbolon kepada Jokowi di awal pemerintahan karena tidak dipilih menjadi menteri.
“Saya tidak tahu kebenarannya, tetapi kita mendengar bahwa dia merasa sebagai orang yang sejak awal berkorban untuk kemenangan Jokowi dalam Pilgub 2012 hingga presiden 2014,” ucapnya.
Deddy Yevry Sitorus mempertanyakan sikap Effendi Simbolon yang sekarang membela Jokowi dan menyerang Megawati Soekarnoputri.
“Bagaimana mungkin sekarang dia bela-bela Jokowi dan menyerang Bu Mega? Apakah ingin diendorse jadi menteri, saya nggak tahu,” katanya.
Sebelumnya, Effendi Simbolon memberikan pesan Natal untuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ia mengatakan, sebaiknya Megawati berbaikan dengan mantan presiden RI ke-7, Joko Widodo.
“Saya kira pesan Natal ke Bu Megawati, biarlah damai sejahtera di hatimu. Dan berbaiklah dengan Pak Jokowi yang kau benci itu. Terima kasih, salam Natal,” ucap Effendi Simbolon setelah acara Simbolon Mar Natal 2024 di Gedung Smesco, Jakarta.
Effendi Simbolon mengaku sedih dengan sikap PDIP yang memecat dirinya dan Jokowi dari partai. Ia mempertanyakan alasan pemecatan itu.
“Kalau alasannya karena saya bertemu dengan Pak Jokowi, katanya Kongkalikong. Saya sedih ya. Sejahat apa sih Pak Jokowi bagi PDIP?” tuturnya.
Sebelumnya, PDIP memecat Jokowi dan Effendi Simbolon dari keanggotaan partai bersama 25 kader lainnya. Effendi Simbolon dipecat karena melanggar etik partai karena tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP.
Sementara itu, Jokowi dipecat karena dinilai telah menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga merusak sistem demokrasi, sistem hukum dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara.