Memanas di Asia Tenggara! Thailand dan Kamboja Perang, 9 Warga Sipil Tewas

Nasional

Kamis, 24 Juli 2025 | 17:29 WIB
Memanas di Asia Tenggara! Thailand dan Kamboja Perang, 9 Warga Sipil Tewas
Ilustrasi perang bersenjata Thailand vs Kamboja. [ChatGPT/FT News]

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali pecah. Pada Kamis pagi (24/7/2025), bentrokan bersenjata terjadi di beberapa titik perbatasan, menyebabkan sembilan warga sipil tewas dan puluhan lainnya terluka.

rb-1

Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan di kawasan Asia Tenggara, khususnya di wilayah sengketa antara dua negara bertetangga tersebut.

Menurut laporan otoritas Thailand, korban jiwa tersebar di tiga provinsi: enam orang di Sisaket, dua di Surin, dan satu di Ubon Ratchathani.

rb-3

Militer Thailand mengklaim bahwa serangan dimulai oleh Kamboja, sedangkan Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menuduh Thailand sengaja melakukan agresi militer skala besar, termasuk serangan udara.

Kronologi Versi Militer Thailand: Dimulai dari Drone Tak Terlihat

Ilustrasi tentara Thailand. [X]Ilustrasi tentara Thailand. [X]Dalam pernyataan resmi, Angkatan Darat Kerajaan Thailand menyebut konflik dimulai pada pukul 07.35 waktu setempat. Mereka mendeteksi keberadaan drone milik Kamboja meskipun tidak terlihat secara visual.

Tak lama kemudian, enam prajurit Kamboja bersenjata lengkap, termasuk peluncur granat, mendekati kawat berduri di depan pangkalan militer Thailand.

Thailand mengklaim telah memperingatkan lawannya untuk mencegah eskalasi, tetapi kemudian terdengar tembakan dari arah Kamboja.

Sebagai respons, militer Thailand membalas dan mengerahkan enam jet tempur F-16, yang disebut telah menghancurkan target militer lawan.

Salah satu wilayah terdampak adalah Distrik Kap Choeng di Provinsi Surin. Di mana tiga orang, termasuk seorang bocah lima tahun, mengalami luka akibat roket Kamboja.

Kamboja Balas Tuduhan: Sebut Tindakan Thailand Sebagai Agresi Militer Ilegal

Ilustrasi jet tempur F-16 yang dikerahkan Thailand. [X]Ilustrasi jet tempur F-16 yang dikerahkan Thailand. [X]Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja merilis pernyataan keras, menyebut tindakan Thailand sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB, prinsip ASEAN, dan hukum internasional.

Kamboja menuduh Thailand meluncurkan dua bom dari jet tempur ke wilayah yang dikuasai Kamboja. Mereka juga menyebut serangan ini terjadi sehari setelah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh.

Sebelumnya, ledakan ranjau yang melukai tentara Thailand telah memperkeruh hubungan diplomatik kedua negara.

“Militer Kamboja siap mempertahankan kedaulatan negara dengan segala cara,” tegas juru bicara kementerian, Maly Socheata.

Suasana di Perbatasan: Warga Sipil Panik, Anak-Anak Dievakuasi

Di tengah bentrokan militer Thailand dan Kamboja, warga sipil menjadi korban utama. Sutian Phiwchan, warga di Provinsi Buriram, mengungkapkan bahwa situasi sangat menegangkan.

Ia dan keluarganya mengungsi ke tempat penampungan darurat. “Mereka menembak ke arah kami. Anak-anak ketakutan,” kata Sutian. Ia juga menilai konflik kali ini jauh lebih parah karena selain senapan, artileri berat turut dikerahkan.

Pertempuran antara dua negara ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik bersenjata di kawasan Asia Tenggara. Dengan keterlibatan pesawat tempur dan korban sipil, konflik ini berpotensi merusak stabilitas regional ASEAN.

Mengingat Thailand dan Kamboja sama-sama anggota ASEAN, krisis ini menjadi ujian serius bagi peran organisasi regional tersebut dalam meredam konflik dan mendorong penyelesaian damai.

Tag konflik perbatasan Thailand dan Kamboja perang Thailand vs Kamboja bentrokan militer terbaru ASEAN ketegangan wilayah sengketa Asia Tenggara serangan udara Thailand di perbatasan korban sipil bentrokan Thailand Kamboja konflik ASEAN 2025

Terkini