Iran Tak Gentar Hadapi Potensi Serangan Israel: Sinyal Perang Lanjutan?
Nasional

Beberapa waktu belakangan Iran kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap musuhnya yang Israel.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian kepada kantor berita Al-Jazeera dalam wawancara televisi pertamanya mengaku tak gentar dan siap merespons setiap potensi serangan baru dari Israel.
Pernyataan tegas itu dilontarkan setelah berakhirnya konflik militer kedua negara selama 12 hari, Rabu (23/7/2025).
Baca Juga: Ketegangan di Timteng Memuncak, Jemaah Indonesia Terancam Batal Umrah
"Kami siap menghadapi setiap aksi militer oleh Israel, dan pasukan kami berada dalam siaga tempur penuh untuk menyerang kembali jauh ke wilayah Israel," kata Pezeshkian, seraya menambahkan bahwa Israel bungkam mengenai skala serangan Iran sebelumnya.
Program Nuklir Iran Cuma Ilusi
Baca Juga: Muhammadiyah Sambut Gembira Rencana Inggris Akui Negara Palestina
Ilustrasi pengembangan program nuklir Iran. [Instagram]
Pezeshkian menyebut semua pembicaraan tentang penghentian program nuklir Iran sebagai "ilusi," menekankan bahwa Teheran tidak menginginkan perang, tetapi juga tidak sepenuhnya percaya pada gencatan senjata yang langgeng.
Presiden Iran itu lebih lanjut mengatakan dia setuju dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
Pada saat yang sama, Pezeshkian mengatakan bahwa "pengayaan uranium di wilayah Iran akan terus berlanjut di masa mendatang dalam kerangka hukum internasional" dan Teheran tidak akan menoleransi ancaman apa pun terkait program nuklir damainya.
Israel Serang Iran dengan Dalih Pengembangan Nuklir
Presiden Iran Masoud Pezeshkian. [Instagram]
Pada 13 Juni malam, Israel menyerang Iran dengan dalih bahwa Teheran tengah mengembangkan program nuklir militer rahasia.
Iran membantah keras tuduhan tersebut, dan membalas secara telak serangan rezim Zionis tersebut.
Kedua pihak saling serang selama 12 hari. Amerika melibatkan diri dalam konflik bersenjata itu dengan menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni malam.
Malam berikutnya, Teheran membalas aksi militer Gedung Putih tersebut dengan melancarkan serangan rudal ke pangkalan AS Al Udeid di Qatar.
Trump mengatakan pada 23 Juni bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk gencatan senjata guna mengakhiri "perang 12 hari".