Daerah

Mendagri Tito Sebut Pengalihan TKD bukan Pemangkasan Membabi Buta

12 Oktober 2025 | 23:42 WIB
Mendagri Tito Sebut Pengalihan TKD bukan Pemangkasan Membabi Buta
Mendagri Tito Karnavian/Foto: Puspen Kemendagri

Kebijakan pengalihan TKD (Transfer ke Daerah) bukan pemangkasan membabi buta, melainkan dorongan agar daerah lebih disiplin secara fiskal dan fokus pada program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat.

rb-1

Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam keterangannya, Minggu (12.10/2025).

Tito meminta kepala daerah tidak reaktif terhadap angka transfer, tetapi menata ulang program kerja agar lebih berdampak bagi publik. Pemerintah pusat, tegasnya, tidak akan tinggal diam, jika ada pemda yang benar-benar kesulitan menghadapi tekanan fiskal akibat pengalihan TKD.

Baca Juga: Percepatan Pembangunan 3 Juta Rumah: Tito-Maruarar-Doddy Tandatangani SKB Rumah MBR

rb-3

Namun, bantuan dari pusat akan diberikan dengan catatan, daerah harus terlebih dahulu melakukan penataan ulang anggaran dan memastikan belanja daerah berjalan efisien.

Menkeu Purbaya Minta Kepala Daerah Lakukan Ini

Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia meminta seluruh kepala daerah memperbaiki kualitas belanja dan tata kelola anggaran agar dana transfer benar-benar memberikan dampak optimal bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Ini Respon Akademisi Soal Perintah Mendagri Pindahkan RKUD ke Bank Banten

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Instagram menkeuri) Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Instagram menkeuri)

“Semuanya tergantung pada kepala daerahnya nanti ke depan,” kata Purbaya usai audiensi dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam pertemuan membahas sinergi fiskal melalui mekanisme TKD dan Dana Bagi Hasil (DBH), dilansir Antara.

Purbaya menegaskan, total alokasi anggaran ke daerah tidak berkurang, yakni tetap sebesar Rp1.300 triliun, hanya saja sebagian dialirkan melalui mekanisme belanja kementerian untuk mendukung kebutuhan daerah secara lebih terukur.

Ia menambahkan, Kemenkeu akan terus memantau penyerapan anggaran hingga akhir tahun guna memastikan penggunaan dana benar-benar tepat sasaran dan bebas penyimpangan.

Duet Tito-Purbaya

Sementara Analis politik dari Citra Institute Efriza menyebut, duet Tito–Purbaya menjadi fondasi penting strategi pemerintah pusat dalam menjaga keseimbangan fiskal di tengah kebijakan pengalihan TKD.

Kemendagri memperkuat fungsi pembinaan dan pengawasan daerah, sementara Kemenkeu memastikan disiplin fiskal dan akuntabilitas berjalan konsisten di semua level pemerintahan.

Efriza menilai kekompakan Tito dan Purbaya menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan efisiensi TKD dijalankan secara moderatif dan kolaboratif, bukan ekstrem.

“Kebijakan ini bukan bentuk lepas tangan pemerintah pusat. Justru Tito dan Purbaya memastikan daerah tetap mendapat pendampingan agar tidak terpuruk,” ujarnya.

Efriza menambahkan, langkah ini sekaligus menjadi ujian bagi kepala daerah untuk lebih kreatif dalam menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat, serta menjaga stabilitas politik dan pelayanan publik.

Sinergi antara Mendagri Tito Karnavian dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pengalihan TKD bukan ancaman, melainkan momentum reformasi fiskal daerah.

Dengan pendekatan kolaboratif dan disiplin fiskal yang konsisten, pemerintah pusat berharap, daerah mampu menjadi lebih mandiri, transparan, dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Tag Mendagri Tito Pemangkasan TKD Menkeu Purbaya

Terkait

Terkini