Mengapa Ramadan Disebut Bulan Alquran? Berikut Penjelasanya

Nasional

Rabu, 12 Februari 2025 | 07:19 WIB
Mengapa Ramadan Disebut Bulan Alquran? Berikut Penjelasanya
Ilustrasi. (Pixabay @cahiwak)

Sebentar lagi umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ada banyak anjuran memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.

rb-1

Salah satu ibadah yang identik dengan bulan ampunan ini adalah tadarus Alquran. Sebab itu, Ramadhan juga disebut sebagai syahrul quraan atau bulan Alquran.

Allah SWT berfirman:

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Medan Sekitarnya, Kamis 13 Maret 2025

rb-3

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alqur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah [2]: 185)

Ilustrasi. (Pixabay @rudolf_langer)

Dikutip situs resmi Kementerian Agama, ayat di atas menjelaskan bahwa Alquran diturunkan secara utuh (tidak bertahap) dari lauḥul maḥfudz ke baitul ‘izzah pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: Nutrisi saat Sahur dan Berbuka yang Bisa Pulihkan Energi

Pendapat tersebut dikemukakan oleh banyak ulama seperti Ibnu Katsir dalam Tafsiir Al-Qur’aanil ‘Adziim, Fakhruddin al-Razi dalam Mafaatiiḥul Ghaib, Abdurrahman as-Sa’di dalam Tafsīr as-Sa’dī, dan sejumlah pakar tafsir lainnya.

Semua ulama sepakat bahwa bertadarus Alquran merupakan ibadah yang sangat mulia. Mereka sejak dulu juga menjadikan tadarus sebagai aktivitas selama Ramadhan.

Imam Syafi’i bisa mengkhatamkan Alquran enam puluh kali sekali Ramadhan, Imam Malik akan menyudahi aktivitas mengajarnya pada bulan Ramadhan untuk dialihfokuskan membaca Alquran.

Kemudian, Sufyan at-Tsauri juga akan meninggalkan ibadah-ibadah sunnah selama bulan Ramadhan agar fokus membaca Alquran. Zubaid bin Harits al-Yamani, ulama ahli hadits dari kalangan tabi’in, ketika memasuki bulan Ramadan akan mengumpulkan banyak mushaf guna dibaca bersama murid-muridnya. Masih banyak sekali riwayat yang menjelaskan perhatian ulama untuk bertadarus pada bulan Ramadhan.

Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, ulama besar yang dalam bidang Aqidah menganut madzhab Asy’ariyah dan dalam bidang fikih bermazhab Hambali, menuturkan bahwa dasar anjuran perbanyak tadarus Alquran saat Ramadan dalam riwayat Ibnu Abbas berikut,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ‏

Artinya, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah SAQ melebihi angin yang berhembus.” (HR Bukhari).

Ilustrasi. (Pixabay @shzern)

Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah setor hafalan Alquran kepada Malaikat Jibril pada setiap malam hari Ramadan. Oleh sebab itu, memperbanyak baca Alquran disunahkan pada malam hari di bulan tersebut.

Alasan malam yang dipilih karena waktu tersebut merupakan momen yang hening, sehingga memungkinkan seseorang lebih khusyuk dan bisa meresapi kandungan ayat-ayat Alquran.

Tag Ramadan Alquran Baca Alquran bulan alquran

Terkini