Mengenal Masjid Raya Al Mashun, Masjid Bersejarah yang Dirancang Arsitek Belanda

Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu masjid bersejarah di Indonesia yang terletak di Jalan SM Raja, Kota Medan, Sumatera Utara.

Masjid Raya ini dibangun pada tahun 1906 atas perintah Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, penguasa Kesultanan Deli saat itu. Masjid ini selesai dibangun dan mulai digunakan pada tahun 1909.

Pembangunan masjid didanai oleh Kesultanan Deli dengan dukungan dari perkebunan tembakau yang saat itu menjadi sektor ekonomi utama di Sumatera Utara.

Baca Juga: Partai Buruh 'Geruduk' KPU Sumut Selama 3 Hari, Desak Keluarkan PKPU

Papan sejarah Masjid Raya Al Mashun. [FT News/Reza Syahputra]

Arsitektur Masjid Raya menggabungkan berbagai gaya, termasuk Moorish (Islamic-Spanish), Timur Tengah, dan India. Masjid ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Erp, yang juga berperan dalam renovasi Istana Maimun.

Masjid ini memiliki bentuk segi delapan dengan kubah besar di bagian tengah serta empat kubah kecil di setiap sudutnya.

Material untuk pembangunan masjid ini didatangkan dari berbagai negara, seperti marmer dari Italia, kaca patri dari Tiongkok dan lampu gantung dari Prancis.

Baca Juga: Gempa 5,3 SR Guncang Tapanuli Tengah, Getaran Terasa hingga Ke Nias

Masjid Raya Al Mashun tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Muslim di Sumatera Utara.

Masjid Raya Al Mashun. [FT News/Reza Syahputra]

Masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Kesultanan Deli dan perjalanan sejarah Kota Medan hingga saat ini.

Kini, Masjid Raya Medan tetap menjadi ikon kota dan destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Keindahan arsitekturnya yang klasik serta nilai sejarahnya menjadikannya salah satu masjid paling megah di Indonesia.